Hasil inovasi kami harapkan dipakai untuk PLN dengan fungsi mengefisienkan

Yogyakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mendorong inovasi di bidang ketenagalistrikan melalui penyelenggaraan "PLN International Conference & Learning, Innovation, Knowledge, and Exhibition (LIKE) 2019" di Yogyakarta, 21-24 Oktober 2019.

Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali saat pembukaan konferensi internasional itu di Yogyakarta, Senin, berharap kegiatan bertajuk "Technology and Policy in Energy and Electric Power" tersebut mampu memberikan ruang bagi para karyawan PLN untuk berinovasi tanpa batas.

"Hasil inovasi kami harapkan dipakai untuk PLN dengan fungsi mengefisienkan, kemudian mempermudah dalam melakukan pekerjaan," kata Ali.

Menurut dia, dalam konferensi internasional itu hadir 116 peneliti bidang kebijakan dan teknologi energi dari 8 negara yakni Australia, Malaysia, Taiwan, Jerman, China, Thailand, Amerika dan Vietnam.

Baca juga: Mengubah sampah menjadi sumber energi primer

Konferensi itu juga berkolaborasi dengan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan Scientific Committee yang berasal dari sejumlah universitas terkemuka mulai UI, ITB, UGM, UNDIP, hingga ITS.

Sementara itu, untuk ajang LIKE, kata dia, akan melombakan sebanyak 26 karya inovasi pilihan dari unit-unit PLN. Sejumlah karya inovasi itu terbagi dalam lima cabang yaitu pembangkitan, transmisi, distribusi, technical supporting, dan nontechnical supporting yang memiliki potensi sebesar Rp531,1 miliar.

Menurut Ali, beragam inovasi dibutuhkan PLN untuk menghadapi lima tantangan proses bisnis baik internal maupun eksternal. Mulai dari munculnya energi baru dan terbarukan (EBT), amanat public service obligation dan tuntutan negara untuk menekan biaya subsidi dan melakukan efisiensi.

Baca juga: PLN proyeksikan efisiensi inovasi hingga Rp1 triliun

Selanjutnya, penyelesaian program pembangunan infrastruktur 35.000 MW yang sering terkendala permasalahan nonteknis, terbitnya regulasi terkait mobil listrik yang menuntut PLN segera menyiapkan infrastruktur pendukungnya, hingga kebijakan pemerintah untuk tidak menaikkan TDL pada semua golongan hingga 2019.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan upaya inovasi telah dilakukan oleh PLN secara masif. Hal itu, menurut dia, merupakan sebuah konsekuensi bagi perusahaan untuk berkembang.

"Sekarang ini yang kita inginkan adalah peningkatan kualitas dari inovasi ini. Jadi setelah kita lihat jumlah keinginan (karya inovasi) dari teman-teman PLN sangat masif. Nah sekarang kita tingkatkan misalnya yang sudah kualitasnya standar internasional," kata dia.

Ia menyebutkan hingga saat ini PLN menghasilkan 4.030 makalah inovasi. Tujuh di antaranya sudah memiliki paten, 78 karya inovasi sedang dalam proses paten, dan 77 berupa prototype yang siap diproduksi massal.

Baca juga: Tiga kendaraan inovatif ITS jelajahi Indonesia

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019