Kendari (ANTARA News) - Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi pelanggan PDAM mengeluhkan kualitas air bersih karena, keruh dan berwarna kehitam-hitaman saat mengalir."Kami khawatir dengan kualitas air seperti itu, bisa berdampak pada kesehatan keluarga, seperti penyakit kulit atau penyakit lainnya," kata Usman, salah seorang warga Kelurahan Puuwatu di Kendari, Sabtu.Akibatnya, air PDAM yang mengalir tersebut tidak bisa langsung digunakan baik, untuk mandi atau keperluan lainnya karena terlihat kotor dan harus didiamkan selama 10-20 menit agar kotoran air tersebut turun.Sehingga, kata Usman, sebelum mengisi ulang bak penampungan air bersih, pihaknya harus mengurasnya terlebih dahulu karena banyak kotoran air seperti lumut halus yang mengendap di dasar bak.Pihak PDAM seharusnya memperhatikan hal ini karena, merugikan konsumen dan dapat mengganggu kesehatan serta konsumen merasa tidak aman untuk menggunakannya baik, dikonsumsi maupun keperluan lain. "Saya sudah sering mengadukan hal ini kepada mereka, namun hingga saat ini kualitas air yang dialirkan masih saja keruh, mau bagaimana lagi kami terpaksa menggunakannya karena tidak punya sumur bor," katanya. Sebagian besar warga Kota Kendari mengandalkan pasokan air bersih dari PDAM setempat, sehingga ketika air bersih tidak mengalir maka warga kesulitan mencari air bersih alternatif seperti air dri sumur bor. Kabid Humas PDAM Kendari, Sarmin S, Sos mengakui adanya persoalan tersebut karena pipa air milik PDAM yang berumur puluhan tahun sudah keropos dan bocor-bocor, sehingga wajar jika air yang disalurkan keruh, Kondisi pipa air PDAM saat ini seharusnya diganti, karena sudah keropos dan ada yang bocor, sehingga wajar jika air yang disalurkan ke rumah pelanggan keruh atau di dalam air itu ada kotoran tanah yang ikut, tambahnya. Pihaknya membantah jika keluhan warga selama ini tidak mendapatkan perhatian, sebab pihaknya terus berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik kepada pelanggan, perbaikan pipa air yang bisa dijangkau, pendistribusian air secara bergiliran sesuai jadwal dan menyiapkan kendaraan pengangkut air bersih untuk menjangkau warga lainnya yang belum mendapatkan sambungan rumah (SR) dari PDAM. "Kami berharap warga memaklumi kondisi PDAM Kendari saat ini, karena perusahaan ini sedang `sakit` dan butuh dana segar untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang selama ini digunakan," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008