Jember (ANTARA News) - Pembangunan sirkuit berstandar internasional untuk gelaran kejuaraan Pertamina Supercross Internasional FIM UAM 2008 seri III di Stadion Notohadinegoro Jember, 9-10 Agustus, menghabiskan dana sekitar Rp500 juta lebih.Hal itu diungkapkan Race Director Supercross FIM UAM 2008, Alfonsus Judiarto kepada wartawan di sela-sela sesi latihan resmi atau babak kualifikasi di Jember, Sabtu."Persiapan event ini memakan waktu hampir dua bulan, termasuk mendesain sirkuit agar berstandar internasional," katanya.Untuk keperluan pembangunan sirkuit dadakan di stadion sepakbola kebanggaan masyarakat Jember itu, panitia penyelenggara harus mencari urukan tanah sekitar 600 truk."Bisa dibilang ini sirkuit terbaik yang pernah saya lihat di Indonesia dalam 15 tahun terakhir," ujar Judiarto. "Dibanding sirkuit supercross seri pertama di Bekasi dan seri kedua di Yogyakarta, sirkuit di Jember jauh lebih menantang dan tingkat kesulitannya juga lumayan tinggi," tambahnya. Judiarto menyampaikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Kabupaten Jember yang bersedia menjadi tuan rumah dan sekaligus mengijinkan Stadion Notohadinegoro dijadikan sirkuit dadakan. "Kami berharap daerah lain bisa melakukan hal serupa. Semakin banyak daerah yang bersedia menggelar event seperti ini, olahraga motorcross atau supercross di tanah air akan makin berkembang," ujarnya. Menurut rencana, gelaran Supercross Internasional FIM UAM ini akan menjadi kalender tahunan Pemkab Jember dan pelaksanaannya digelar bersamaan program Bulan Berkunjung Jember (BBJ). "Kabarnya, Pemkab Jember juga akan membentuk tim tersendiri untuk tahun depan. Bupati Jember telah menyatakan siap menggelar lagi musim depan," tambah Judiarto. Sementara itu, informasi dari panitia penyelenggara menyebutkan bahwa tiket masuk menyaksikan balapan berkelas internasional yang dicetak sebanyak 30.000 lembar dengan harga Rp35 ribu per lembar, sudah habis terjual. Selain diikuti para kroser papan atas nasional, kejuaraan Supercross FIM UAM 2008 seri III di Jember kali ini juga diikuti sebanyak 15 kroser dari sejumlah negara, diantaranya Thailand, Australia, Jepang, Cina, Iran, dan Mongolia.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008