Pangkalpinang (ANTARA News) - Ratusan ekor sapi betina di Bangka mengidap penyakit brucellulis atau keguguran pada sapi yang mengakibatkan mereka tidak bisa bereproduksi atau tidak produktif lagi. "Kita sarankan agar sapi dengan penyakit tersebut disembelih saja. Brucellulis sulit diobati namun tidak mudah menular," kata Ellis Herawati, kepala bidang peternakan, Dinas Pertanian provinsi Bangka Belitung, di Pangkalpinagn, Sabtu. Bila sapi menderita penyakit tersebut bagian dalam dagingnya tidak boleh dikonsumsi karena membahayakan kesehatan. Sapi yang terkena brucelulis banyak ditemui di wilayah Bangka dan Bangka Barat. Selain penyakit itu ada juga sapi yang terkena penyakit kembung dan berakibat kematian. Kadang peternak tidak sempat lagi menyembelihnya. Harga seekor sapi dewasa sekarang dengan berat 250 kg mencapai Rp8 juta dan uang itu sangat besar artinya bagi peternak. Penyakit kembung akut biasanya disebabkan pemberian pakan tidak benar, mengkonsumsi rumput muda dalam jumlah banyak, sapi makan-makanan kering namun tidak mendapatkan minum. Penyakit kembung juga bisa disebabkan sapi memakan benda asing seperti tali, kawat dan lainnya. Ellis menyatakan, peternak harus berhati-hati dalam memberikan pakan dan selalu memeriksa kondisi kesehatan hewannya. Bila ada ditemukan gejala penyakit segera dibawa ke dokter hewan atau mantri hewan. Jumlah ternak sapi di Bangka Belitung pada 2007 mencapai 7.860 meningkat dibanding 2006 lalu sebanyak 6.272 ekor. Ternak sapi yang didatangkan dari daerah lain ditambah dengan sapi lokal untuk dipotong selama 2007 sebanyak 15.407 ekor turun dibanding 2006 sebanyak 18.047 ekor.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008