Jambi (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jambi menunding moral pengelola atau manajemen PLN kian parah, yang sengaja membuat kondisi perusaaan listrik negara seolah-olah sudah sangat kritis, supaya mendapat belas kasihan dan bantuan dari pemerintah.
Ketua YLKI Provinsi Jambi, Warasdi, di Jambi, Sabtu mengatakan, manajemen PLN sepertinya membuat sedemikian rupa bahwa kondisi kelistrikan merugi, dan biasnya masyarakat yang menjadi korban dengan sistim pemadaman bergilir.
Di sisi lain oknum pengelolaan PLN tersebut tetap meraup keuntungan dengan membuka sambungan baru, mengutip bayaran yang tidak sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
Krisis listrik itu tidak saja terjadi di Provinsi Jambi, namun juga di provinsi lainnya di Indonesia, tapi sampai kini tidak ada solusi untuk mengatasinya.
Janji akan membangun PLTA dan PLTU yang dielu-elukan termasuk Provinsi Jambi, sampai saat ini juga belum terwujud, padahal potensi untuk itu sangat menjanjikan.
YLKI Jambi minta DPR baik tingkat daerah maupun pusat supaya bersuara lantang memperjuangkan kepentingan dan hak masyarakat terhadap kebutuhan listrik.
Untuk memperjuangkan hak konsumen itu, YLKI juga siap menggugat PLN ke pengadilan atas kerugian yang diderita pelanggan dan warga diimbau tidak ragu memberikan laporan, bahkan kuasa pada YLKI untuk menuntut perusahaan listrik milik negara itu.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008