Nanti ya, nanti
Jakarta (ANTARA) - Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu mengenakan kemeja putih mendatangi istana kepresidenan Jakarta pada Senin.
"Ini bantu kerja," kata Tetty saat ditanya wartawan mengenai kepentingannya mendatangi istana kepresidenan Jakarta, Senin.
Tetty pun tidak menanggapi saat ditanya apakah ia dihubungi untuk menjadi menteri.
"Nanti ya, nanti," tambah Tetty.
Baca juga: Jokowi pastikan ada perubahan nomenklatur dalam kabinet barunya
Baca juga: Presiden Jokowi: Pelantikan menteri bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu
Pada Minggu (20/10), Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengenalkan para menteri kabinetnya pada Senin (21/10) pagi.
Kemeja putih adalah pakaian yang biasa dikenakan Presiden Joko Widodo dan para menteri Kabinet Kerja jilid I.
Sebelum Tetty, hadir juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Presiden Jokowi dalam media sosial resminya, susunan kabinet pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, TNI dan polisi.
Dalam media sosialnya, Presiden mengatakan para menteri terpilih adalah sosok yang inovatif, produktif, pekerja keras dan cepat. Sosok yang tidak terjebak rutinitas yang monoton.
Tugas mereka adalah bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan tapi memastikan masyarakat menikmati pelayanan dan hasil pembangunan.
Tetty adalah politikus partai Golkar. Pada 2 Oktober 2019 lalu, Tetty pernah menjadi saksi untuk mantan anggota Komisi VI DPR dari fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso untuk revitalisasi pasar di kabupaten tersebut.
Tetty Paruntu membantah memberikan uang Rp300 juta ke Bowo untuk pengembangan pasar di kabupaten Minsel.
Padahal Menurut Bowo, Tetty menemuinya dan minta bantuan untuk pengajuan ke Kemendag, namun Bowo meminta Tetty langsung datang ke Kemendang.
"Saya tidak pernah ketemu dengan kepala dinas Minahasa, kadis langsung ke Kemendag. Kemudian Bu Tetty (Christiany juga sering minta bantuan saya karena apapun saya sebagai pimpinan dekat dengan ketua umum, dulu dengan Pak Setya Novanto. Di BAP Pak Dipa Malik menyampaikan amplop kepada saya dan saya buka ada isi uang Rp300 juta. Jadi yang nyerahkan Dipa Malik dan saya tidak tahu, tidak pernah bicara sama bu Teti," ungkap Bowo.
Baca juga: Mahfud MD merapat ke Istana Presiden
Baca juga: Presiden Jokowi diminta tak memasukkan koruptor dalam kabinetnya
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019