Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Amir Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI), Abu Bakar Ba'asyir tidak menghadiri kongres III MMI yang diselenggarakan di Gedung Mandala Bakti Wanitatama, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu.
"Ketidakhadiran mantan orang nomor satu di MMI ini tidak menyurutkan kehadiran ratusan anggota MMI dari Lajnah Perwakilan Daerah (LPD) seluruh Indonesia, yang hadir di Yogyakarta untuk mengikuti konggres yang berlangsung selama dua hari hingga Minggu (10/8) besok," kata Ketua Lajnah Tanfidiyah MMI, Irfan S Awwas.
Irfan mengatakan bahwa MMI memang tidak mengundang Abu Bakar Ba`asyir atau Ustad Abu karena sudah menyatakan mengundurkan diri dari MMI.
Irfan mengatakan bahwa MMI hingga pelaksanaan konggres tidak mempersoalkan pengambilan sikap pengunduran diri dari Ustad Abu.
"Bahkan, meski Ustad Abu nantinya akan membentuk organisasi baru, MMI tidak akan memperasalahkan hal tersebut, hanya diharapkan organisasi baru bentukan dari Abu Bakar Ba`asyir diharapkan memiliki satu niat yang sama dengan MMI," katanya.
Irfan berharap meski sudah berada dalam dua organisasi yang berbeda, perjuangan yang selama ini telah dilakukan secara bersama dengan MMI bisa dilanjutkan. "Kita doakan semoga nafas perjuangannya masih sama," katanya.
Sedangkan Ketua Panitia Konggres MMI III Yogyakarta, Harun Rosjid mengatakan bahwa pelaksanaan konggres ke III di Yogyakarta merupakan momentum perjalanan MMI untuk kembali menghayati semangat Piagam Yogyakarta yang merupakan naskah awal pembentukan MMI yang dilakukan di Yogyakarta, 7 Agustus 2000 lalu.
Ia mengatakan bahwa pasca konggres II yang berlangsung pada 2003 di Solo, berbagai persoalan dan tantangan yang muncul di hadapan MMI ternyata semakin berat.
Tantangan itu tidak hanya persoalan eksternal yang masih banyak dan belum terselesaikan, tetapi juga mulai munculnya perbedaan persepsi secara internal organisasi.
"Konggres ini dimaksudkan bukan saja mengawal, mengamankan, dan menjaga komitmen institusi penegak Syariah Islam, namun juga momentum untuk menegaskan komitmen memperjelas haluan perjuangan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008