Depok (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Fasli Jalal menilai kurangnya minat masyarakat terhadap fakultas pertanian, karena adanya citra pertanian yang basah dan berlumpur."Pandangan orang kan tentang petani itu, identik dengan basah dan berlumpur. Ini yang harus kita hilangkan," katanya usai membuka Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-4, di Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Jabar, Sabtu.Menurut dia, citra tersebut bisa dihilangkan dengan memberikan sosialisasi kepada para murid SMA, guru, orang tua dan masyarakat umum, tentang fakultas pertanian.Lebih lanjut Fasli mengatakan fakultas pertanian akan diarahkan kepada pengembangan agrobisnis dan agroteknologi. "Kalau sudah bisnis kan akan terbayang yang lebih menjanjikan," katanya. Dari segi kurikulum, kata dia, harus digunakan cara yang responsif dan kompeten dengan dunia kerja. Nantinya penguasaan ilmu pertanian tidak lagi berorientasi pada aspek pendalaman ilmu, tapi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. "Akan ada banyak praktik langsung secara riil yang dilakukan," katanya. Ia mengakui masih sedikit perusahaan pertanian berskala besar di Indonesia, kebanyakan berskala sedang dan kecil. "Ini juga menjadi salah satu penyebab kurang diminatinya fakultas pertanian," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008