Jakarta (ANTARA) - Juara Asia balap sepeda para cycling Muhammad Fadli Imammudin berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin membawa perubahan bagi olahraga Indonesia termasuk bagi kalangan atlet difabel.
"Sebagai atlet tentu ingin terus tetap diperhatikan terlebih untuk pembibitan maupun sarana dan prasarana penunjang latihan," kata Muhammad Fadli saat dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu.
Muhammad Fadli merupakan atlet para cycling Indonesia yang tinggal menunggu kepastian untuk tampil di Paralimpik 2020 Tokyo, Jepang setelah beberapa prestasi sudah ditorehkan. Predikat juara Asia merupakan salah satu tiket ke kejuaraan empat tahunan terbesar di dunia itu.
Baca juga: M Fadli incar tiket Paralimpiade Tokyo 2020
Demi meningkatkan prestasi atlet Indonesia, atlet yang sebelumnya pebalap motor ini dibutuhkan sistem pembinaan yang berjenjang. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang harus merata atau tidak terpusat di beberapa titik saja.
"Semoga kelak nanti akan banyak atlet Olympic dan Paralympic yang bisa banyak berprestasi," kata juara Asia nomor Individual Pursuit (IP) 4.000 meter kelas C4-C5 yang direbut pada Asian Track Championship 2019 di Korea Selatan, Jumat (18/10).
Prestasi atlet para Indonesia terbilang cukup bagus dalam lima tahun terakhir. Beberapa kejuaraan internasional mampu menjadi yang terbaik seperti pada ASEAN Para Games 2017 Malaysia dengan raihan 117 medali emas, 69 perak, dan 46 perunggu.
Tidak hanya itu, pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, kontingen Indonesia mampu membuat kejutan dengan finis di posisi lima klasemen akhir. Pencapaiannya adalah 37 emas, 47 perak dan 51 perunggu. Salah satu emas dipersembahkan oleh pebalap Muhammad Fadli Imammudin.
Saat ini Presiden Jokowi kembali memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin diharapkan bisa memenuhi kebutuhan para atlet demi meningkatkan kembali prestasi Indonesia di kancah internasional.
Baca juga: Atlet para-cycling M.Fadli terpincut balapan roda empat di Sentul
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019