Bengkulu (ANTARA News) - Sepanjang empat kilometer hutan Bukit Barisan (BB) akan ditembus sebuah terowongan untuk kepentingan pembangunan jalur kereta api Pelabuhan Pulau Baai-Muara Enim Sumatera Selatan sepanjang 308 km.
Pembangunan terowongan ini untuk menjaga keutuhan kawasan lindung tersebut dari kerusakan sehingga pengangkutan batubara dari PT Bukit Asam dan pertambangan lainnya di Sumatera Selatan menuju Bengkulu dapat terlaksana, kata Direktur Utama PT Pathaway Internasional (PI) Drs Joko Sudibyo usai acara peletakan batu pertama optimalisasi fasilitas pelabuhan Pulau Baai, Jumat.
"Kita tidak akan merusak hutan lindung makanya dan sebagaimana dalam study kelayakan kita akan membangun terowongan sepanjang empat Km melewati Bukit Barisan," katanya.
Ia mengatakan, pembangunan jalur kereta api ini sudah mendapat izin prinsip dari Menteri Perhubungan Jusman Safii Djamal. Perusahaannya akan meminjam pakai kawasan lindung tersebut dan suratnya sudah disampaikan ke Menteri Kehutanan.
"Semua prosedurnya sudah kita penuhi dan mudah-mudahan proyek ini dapat segera direalisasikan. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)-nya juga sudah kita buat, minggu depan akan kita ajukan ke komisi penilai," tambahnya.
Menurut Joko, dengan beroperasinya jalur kereta api yang menggunakan kereta listrik ini akan mampu mengangkut 120 ribu ton batubara per hari dari Muara Enim dan sekitarnya ke Pelabuhan Pulau Baai untuk diekspor ke negara tujuan. Setiap tahunnya sekitar 45 juta ton batubara akan mampu diangkut melalui sarana transportasi ini.
"Yang sudah pasti menggunakan jalur ini PT Bukit Asam sebanyak 20 juta ton per tahun dan daerah akan mendapatkan royalti dari sebanyak 45 juta ton batubara per tahun yang keluar dari pelabuhan ini," tambahnya.
Menteri Perhubungan Ir Jusman Safii Djamal mengatakan, pembangunan rel kereta api kerjasama Pemprov dan PT PI ini sudah mendapat izin prinsip dari pihaknya.
Proyek ini dipayungi UU nomor 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian.
Sepanjang 150 Km dari 308 Km panjang jalur akan dibangun jalur kereta api "double track" dan 150 Km untuk "single track".
Menhub juga membenarkan rencana membangun terowongan di jalur yang melewati hutan lindung BB.
"Kalau tidak tentu kita tidak akan setujui, proyek ini juga akan menjadi percontohan Gubernur Sumbar yang berencana membangun terowongan sepanjang sembilan Km juga melewati hutan lindung untuk mengangkut batubara, demikian juga Gubernur Kalimantan Tengah," katanya.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008