Beijing, (ANTARA News) - Pebulutangkis Maria Kristin akan mengawali perjuangan kontingen Indonesia untuk mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade di Beijing. "Atlet Indonesia pertama yang akan bertanding adalah Maria Kristin. Dia akan bertanding pada Sabtu 9 Agustus melawan pebulutangkis Jerman Juliane Schenk," kata Manajer Bulutangkis Indonesia Lius Pongoh di Beijing, Jumat. Menurutnya, pertandingan akan dilakukan di Gedung Universitas Teknologi Beijing dan akan dipertandingkan pula sejumlah partai lain dari atlet negara lain. Apabila Maria Kristin memenangi pertandingan melawan pebulutangkis Jerman tersebut, maka ia akan menunggu pemenang antara Akvite Stapusaity (Lithuania) melawan Tine Rasmussen (Denmark) pada babak kedua. Sementara Taufik Hidayat, berdasarkan jadwal baru akan bertanding pada Minggu (10/8) dan akan berhadapan dengan pebulutangkis Malaysia Wong Choong Hann, sementara Soni Dwi Kuncoro akan bertanding melawan Boonsak Ponsana (Thailand). Menurut Lius, dari hasil evaluasi tim yang dilakukan, semua atlet bulutangkis Indonesia sudah siap tempur melawan musuh-musuhnya yang sesungguhnya telah sering bertemu sebelumnya. Terkait dengan penampilan Maria Kristin, Lius Pongoh yang mantan pemain nasional itu mengatakan bahwa peluang pemain putri itu untuk melaju ke babak berikutnya tetap ada, asalkan bisa bermain dengan baik dan konsisten. "Biasanya, dia pada pertandingan pertama suka grogi. Tapi diharapkan bisa bermain baik dan tidak grogi saat pertandingan pertama," kata Lius yang masa masa jaya dikenal dengan julukan "Si Bola Karet" itu. Demikian juga dengan Taufik Hidayat, sang juara bertahan dan pebulutangkis Indonesia lainnya, semuanya diharapkan bisa maju ke babak berikutnya sehingga bisa mencapai final untuk meraih emas. Terkait dengan minimnya dukungan dari masyarakat Indonesia yang akan hadir di stadion untuk memberikan dukungan bagi pemain Indonesia, ia mengatakan bahwa hal itu bukanlah sesuau yang sangat mutlak dan para pemain sepertinya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti itu. "Di beberapa pertandingan Super Series, para pemain juga sering mendapat dukungan minim dari para pendukung. Tapi hal itu tidak terlalu berpengaruh pada saat bertanding," katanya. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008