"Hujan terus mengguyur Pasaman Barat. Tentunya kita mulai khawatir bencana alam banjir dan longsor mulai mengancam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Tri Wahluyo di Simpang Empat, Minggu.
Ia mengatakan longsor di Kecamatan Talamau dan Kecamatan Ranah Batahan sudah terjadi. Meskipun sempat mengganggu arus lalu-lintas, namun dengan cepat material dibersihkan.
"Diminta masyarakat tetap waspada longsor dan banjir karena cuaca saat ini masih hujan," katanya.
Baca juga: Banjir dan longsor landa sejumlah wilayah Pasaman Barat
Pasaman Barat memiliki sungai besar, laut dan daerah perbukitan yang rawan bencana.
"Ada sekitar lima aliran sungai yang menjadi langganan banjir di Pasaman Barat," ujarnya.
Lima aliran sungai yang rawan banjir itu yakni Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan Sungai Anak Air Haji.
"Setiap hujan lebat biasanya air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," katanya.
Baca juga: Pasaman barat longsor, arus transportasi putus
Ia mengajak masyarakat yang berada di titik rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan di hulu sungai.
Selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan dan di tepi laut agar juga selalu waspada.
Sebab, Pasaman Barat juga rawan longsor terutama di Kecamatan Talamau dan rawan abrasi di pantai Sasak.
"Saat ini cuaca tidak menentu atau ekstrem. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu siaga bencana," katanya.
Baca juga: Ratusan rumah terendam banjir di Pasaman barat
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019