Jakarta (ANTARA News) - PT Pindad siap memproduksi massal pistol serbu kaliber 5,56x21 mm hasil rancangan Dinas Litbang TNI AD yang telah disertifikasi sejak awal 2008.
"Pistol ini siap diproduksi massal tergantung dari permintaan," kata Peneliti di Dinas Litbang TNI AD, Darmaji, kepada Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati yang mengunjungi anjungan dinas itu pada Pameran Ritech Expo 2008 di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, kebutuhan TNI akan pistol serbu mencapai ribuan, karena itu jika pistol serbu bisa diproduksi di dalam negeri, maka TNI yang tak memiliki banyak anggaran tak perlu mengimpor.
Pistol serbu tersebut memiliki panjang 315 mm, tinggi 165 mm dan tebal 41 mm, berat kosong 1,045 kg, dengan kapasitas magazen sebanyak 20 butir serta jarak tembak efektif 150 meter.
Sri Mulyani sempat mengacungkan pistol tersebut ke sasaran di dinding anjungan, namun tidak bersedia mencoba lebih jauh ketika ditawarkan untuk menembakkannya di tempat khusus yang akan disediakan.
Di setiap anjungan, Menteri selalu bertanya pada penjaganya apakah peralatan yang dipamerkan itu benar-benar buatan sendiri ataukah hanya barang impor, serta bertanya keberadaan inovasinya.
Di anjungan Dislitbang TNI AD itu digelar juga model senjata anti-tank, pistol mitraliur kaliber 9mm, dan prototipe amunisi meriam kaliber 76mm dan 57mm yang merupakan rancangan Dislitbang AD.
Menteri juga berpesan ke setiap anjungan di Ritech Expo 2008 itu agar terus melakukan inovasi dan jangan selalu bersandar pada barang-barang impor.
Sri Mulyani juga berkunjung ke Litbang Dephan, Dislitbang AL, Dislitbang AU, stand LAPAN, dan PT Dirgantara Indonesia.
Di Ritech Expo digelar juga pameran Balai Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomasi BPPT, Pusat Penelitian Fisika LIPI, Deptan, hasil riset ITB, ITS, PT Inca, Dinas Litbang Provinsi, Riset Unggulan Strategis Nasional dan belasan lainnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008