Kandahar (ANTARA News) - Pemerintah Afghanistan menyatakan, Kamis, tujuh polisi tewas ketika gerilyawan menyerbu pos mereka di wilayah selatan yang dilanda kekerasan, sementara hampir tiga lusin militan tewas dalam berbagai bentrokan lain.Serangan-serangan itu merupakan bagian dari gelombang kekerasan yang terkait dengan pemberontakan yang melanda Afghanistan dalam beberapa tahun ini ketika Taliban berusaha menggulingkan pemerintah yang menggantikan rejim garis keras mereka yang digulingkan pada 2001.Polisi-polisi itu tewas dalam serangan Rabu larut malam terhadap pos mereka di dekat Lashkar Gah, ibukota provinsi Helmand , kata jurubicara pemerintah provinsi Daud Ahmadi kepada AFP."Kami kehilangan tujuh polisi. Dua orang lagi cedera," katanya. Helmand, produsen utama hasil opium Afghanistan, merupakan salah satu provinsi dimana Taliban beroperasi aktif dan menguasai sejumlah wilayah. Pihak berwenang menyatakan, sekitar 800 anggota pasukan keamanan Afghanistan, banyak dari mereka polisi, tewas dalam kekerasan yang berkaitan dengan pemberontakan sejak awal tahun ini. Lebih dari 150 prajurit internasional juga tewas, sebagian besar dalam serangan-serangan. Pejabat-pejabat pemerintah Afghanistan juga melaporkan, tiga lusin Taliban tewas dalam sejumlah bentrokan dengan pasukan keamanan pada tengah malam, termasuk di Helmand, wilayah berdekatan Kandahar dan provinsi Badghis di Afghanistan barat. Pembuktian independen mengenai angka korban itu mustahil dilakukan karena pertempuran-pertempuran itu umumnya terjadi di daerah terpencil dan berbahaya. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Puluhan ribu prajurit koalisi pimpinan AS dan pasukan ISAF pimpinan NATO berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah presiden Hamid Karzai memerangi Taliban dan sekutu mereka. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008