Khar (ANTARA News) - Ratusan gerilyawan Taliban telah diserang di pos pemeriksaan di sebuah daerah suku Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, memicu bentrokan sengit yang mana 10 tentara dan 25 gerilyawan tewas, beberapa pejabat mengatakan Kamis. Helikopter tempur menggempur posisi gerilyawan dalam pertempuran itu, yang meletus ketika pasukan paramiliter menduduki kembali sebuah pos keamanan di daerah suku Bajaur yang mereka tinggalkan beberapa bulan sebelumnya. Bajaur dikenal sebagai tempat berlindung bagi gerilyawan Taliban dan al Qaida, terhadap siapa Washington mendesak pemerintah baru Pakistan untuk menindak keras. "Pertempuran itu hebat dan tanpa henti," kata seorang pejabat penting keamanan. "Sebanyak 25 gerilyawan tewas dan sedikitnya 10 tentara korps perbatasan juga tewas. Beberapa orang luka kritis." Beberapa pejabat mengatakan bahwa satu kesatuan tentara telah bergerak ke daerah Loisam, sekitar 15 Km dari Khar, kota penting di Bajaur, Rabu malam, untuk mengawasi gerakan Taliban antara beberapa distrik. Seorang pejabat dari paramiliter korps perbatasan mengatakan 300-400 gerilyawan, yang didukung oleh simpatisan setempat, ikutserta dalam serangan itu. Mereka sebagian besar bersenjatakan dengan senapan serbu AK-47, peluncur roket dan geranat, katanya. "Tembakan terus terjadi sepanjang malam, pagi ini balabantuan telah dikirim. Satu kendaraan dihantam oleh sebuah bom rakitan dalam perjalanannya ke pos itu dan konvoi itu kemudian diserang oleh gerilyawan Taliban," kata pejabat tersebut. Satu tentara tewas akibat ledakan bom itu dan sisanya tewas dalam pertempuran, mereka mengatakan. Pejabat korps perbatasan itu hanya mau memastikan kematian lima tentara tapi mengatakan bahwa banyak yang luka kritis dan telah dibawa ke rumah sakit di luar daerahnya. Seorang jurubicara Taliban, Maulvi Omar, mengatakan gerilyawann telah membunuh 18 tentara sementara hanya dua pejuang Taliban yang tewas dan mengatakan bahwa petempur dari gerakan garis keras itu telah mengepung pos tersebut. "Pertempuran akan berlanjut hingga tentara mundur dari Loisa. Kami akan membalas dengan kekuatan penuh," kata Omar dalam panggilan telpon pada wartawan setempat dari sebuah tempat tak diketahui. Halikopter menggempur yang diduga posisi gerilyawan Kamis dan penggeranatan baru mulai lagi pagi itu, kata pejabat keamanan, Pasar dan kantor tutup di Khar dan lalulintas jarang. Loisam terletak di jalan yang secara strategi penting menuju ke arah kota Peshawar di Pakistan baratlaut. Gerilyawan Taliban telah memguasai sepenuhnya Loisam sejak mundurnya tentara awal tahun ini, dan menggunakannya sebagai markas utama mereka untuk operasi di daerah itu, kata beberapa warga. Beberapa pekan lalu gerilyawan Taliban merebut beberapa sekolah pemerintah dan mengubahnya menjadi sekolah agama Islam, kata orang yang tinggal di daerah itu. Pakistan telah meningkatkan pertempuran melawan gerilyawan islam sejak PM Yousuf Raza Gilani mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS George W. Bush di Washington 29 Juli. AS dan sekutu lainnya di NATO mengkhawatirkan serangan lintas-perbatasan oleh militan yang bermarkas di Pakistan terhadap pasukan internasional di Afghanistan selatan dan timur, yang para pejabat AS katakan meningkat dengan 40 persen dari tahun ke tahun. Militer Pakistan mengatakan pihaknya telah membunuh 94 gerilyawan di lembah Swat di Pakistan baratlaut, bekas tempat wisata yang dilanda oleh kekerasan Taliban, awal bulan ini, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008