Jakarta (ANTARA) - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sudah menetapkan jadwal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, pada hari Minggu (20/10) pukul 14.30 WIB.
Segala persiapan telah dilakukan, mulai dengan mempercantik Gedung MPR/DPR/DPD RI, kepastian lancarnya jalan acara peresmian dengan menggelar gladi bersih, kepastian tamu undangan yang hadir, hingga kesiapan pihak keamanan agar acara berjalan lancar.
Dalam mempercantik gedung parlemen ini, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono mengaku tidak ada tema khusus. "Ini 'kan MPR menjalankan tugas-tugas konstitusi saja. Yang jelas, hanya pelantikan presiden dan wapres agenda utamanya," katanya usai gladi bersih pelantikan presiden dan wapres di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, pelaksanaan pelantikan presiden dan wapres sudah diatur semua tata upacaranya dalam peraturan dan tata tertib MPR RI sehingga tidak harus dikhususkan karena memang ini hanya agenda tunggal pelantikan presiden/wakil presiden.
Menyambut pelantikan itu, Gedung MPR/DPR/DPD RI tampil bersolek dengan berbagai hiasan dan ornamen, baik di dalam maupun luar gedung.
Baca juga: Gedung Parlemen bersolek jelang Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi
Suasana alam dengan berbagai bunga dan dedaunan dipilih sebagai penghias, mulai dari eskalator hingga depan Ruang Paripurna, tempat pelantikan presiden dan wapres. Selain itu, suasana merah putih juga terlihat di berbagai sudut gedung tempat pelantikan presiden dan wapres.
Persiapan pelantikan presiden dan wapres terus dilakukan Setjen MPR, termasuk dengan menggelar gladi bersih untuk memantapkan persiapan yang dilakukan. Gladi bersih pelantikan presiden dan wapres dimulai pukul 14.30 WIB yang seluruhnya diperagakan oleh para staf Sekretariat Jenderal MPR RI.
Para peraga juga memakai selempang bertuliskan peran masing-masing, mulai presiden, wapres, ketua MPR, wakil ketua MPR, istri presiden, istri wapres, rohaniwan, hingga pembaca doa.
Sosok Presiden RI Joko Widodo diperagakan oleh Muhamad Jaya, Kepala Bagian Pemberitaan Bubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi MPR RI.
Kasubag Penyusunan Program Lembaga Pengkajian MPR Endang Sapari memerankan Wapres Jusuf Kalla, sementara wapres terpilih K.H. Ma'ruf Amin diperankan oleh Rindra Budi Priyatmo selaku Kasubag Dukungan Pelaksanaan Lembaga Pengkajian MPR.
Baca juga: Gedung MPR bersolek demi pelantikan Jokowi-JK
Gladi bersih dimulai dengan kedatangan presiden, wapres, dan wapres terpilih di ruang sidang, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin oleh Ketua MPR didampingi para pimpinan MPR yang sudah duduk di mimbar.
Ketua MPR kemudian menyampaikan sambutan sidang dengan agenda tunggal pelantikan Presiden dan Wakil RI periode 2019-2024.
Setelah itu, agenda berlanjut dengan pengucapan sumpah presiden dan wapres terpilih secara bergantian didampingi rohaniwan. Selanjutnya, penandatanganan berita acara pelantikan oleh Presiden dan Wapres, serta para pimpinan MPR RI secara bergantian.
Berita acara pelantikan kemudian diserahkan oleh pimpinan MPR RI kepada Presiden dan Wapres.
Presiden menyampaikan pidato pertama, kemudian pembacaan doa oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta sebelum menutup rangkaian pelantikan presiden dan wapres.
Gladi bersih pelantikan presiden dan wapres secara resmi ditutup oleh Ketua MPR RI ditandai menyanyikan kembali lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Presiden, wapres, beserta istri kemudian melaksanakan sesi foto bersama dan menerima ucapan selamat dari para delegasi negara sahabat dan presiden pendahulu.
Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono menyampaikan persiapan pelantikan presiden dan wapres sudah dilakukan secara maksimal, termasuk dengan gladi resik.
"Kami baru saja gladi resik, ya. Saya kira sudah final, dalam arti perencanaan untuk persidangan. Oleh karena itulah tentu persiapannya sudah sangat maksimal, tinggal pelaksanaannya besok," katanya.
Diakui Ma'ruf, tentu ada evaluasi dari pelaksanaan gladi resik. Akan tetapi, langsung diperbaiki sehingga secara prinsip pelantikan presiden dan wapres siap dilaksanakan.
"Bisa dilihat sendiri, sarana dan prasarana sudah siap. Soal dukungan pengamanan, saya kira juga sudah maksimal, TNI/Polri mendukung," katanya.
Dalam gladi bersih ini tujuh pimpinan MPR RI menyaksikan, yakni Bambang Soesatyo (Golkar), Lestari Moerdijat (NasDem), Ahmad Basarah (PDI Perjuangan), Arsul Sani (PPP), Hidayat Nur Wahid (PKS), Jazilul Fawaid (PKB), dan Zulkifli Hasan (PAN).
Baca juga: Tujuh pimpinan MPR saksikan gladi bersih pelantikan presiden
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebutkan setidaknya 17 kepala negara telah mengonfirmasi kehadirannya pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
"Ada 17 kepala negara, kepala pemerintahan, dan utusan khusus yang confirm hadir besok," kata Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo usai gladi bersih pelantikan presiden dan wapres di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Sabtu.
Di antara kepala negara yang bakal hadir, kata politikus Partai Golkar itu, yakni Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Wakil Presiden Republik Rakyat China Wang Qishan, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Mahathir Muhammad, dan PM Australia Scott Morrison.
Untuk duta besar, Bamsoet menyebutkan setidaknya ada 168 dubes yang dijadwalkan menghadiri pelantikan presiden dan wapres, 20 Oktober 2019.
Selain tamu dari negara lain, MPR juga telah menyampaikan undangan kepada para tokoh nasional, termasuk presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Ada pula undangan untuk mantan kompetitor Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Seluruhnya, alhamdulillah confirm hadir," kata Bamsoet.
Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad telah menyatakan hadir dalam upacara pelantikan itu.
Siaran pers Kementerian Luar Negeri Malaysia, diterima di Kuala Lumpur, Sabtu, Perdana Menteri Mahathir akan ditemani oleh istrinya Tun Siti Hasmah Mohd Ali dan Menteri Luar Negeri Dato Saifuddin Abdullah, serta pejabat senior dari Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri.
Kunjungan ini melambangkan hubungan bilateral yang hangat dan erat antara Malaysia dan Republik Indonesia dan tentu saja akan berkontribusi untuk makin memperkuat ikatan persahabatan yang ada antara kedua negara.
Baca juga: MPR: 17 kepala negara dan utusan khusus hadiri pelantikan presiden
Kepastian kedatangan hadiri pelantikan ini juga dari presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan oleh politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Tentu besok Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan juga sekaligus sebagai presiden ke-6 RI akan menghadiri pelantikan Pak Jokowi di Senayan, jadi Pak SBY mewakili Partai Demokrat akan hadir mengucapkan selamat secara langsung kepada Pak Jokowi dan K.H. Ma'ruf Amin," katanya di Jakarta, Sabtu.
Partai Demokrat, kata Ferdinand, telah menyatakan dukungannya untuk pemerintahan yang baru melalui pidato kontemplasi Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 September 2019.
"Yang menyatakan memberi kesempatan untuk pemerintahan Pak Jokowi ke depan. Akan tetapi, apakah Partai Demokrat diikutsertakan oleh Pak Jokowi dalam pemerintahannya, kami ingin menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi," ujarnya.
Sampai hari ini, satu hari menjelang pelantikan, Demokrat, menurut Ferdinand, belum tahu apakah akan diikutsertakan atau tidak dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Bagi kami, kami percaya Pak Jokowi akan bijaksana, mengerti, dan memahami kebutuhannya dalam menyusun kabinetnya untuk menghadapi tantangan ke depan, kami meyakini itu, jadi kira-kira Partai Demokrat posisinya sekarang seperti itu," tuturnya.
Baca juga: Penyusunan kabinet, Ferdinand: Demokrat gudangnya kader berpengalaman
Kepastian hadir juga disampaikan oleh putra sulung Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang menyebutkan dirinya bakal menghadiri acara pelantikan. Namun, dia tidak bersama dengan keluarganya.
Usai menghadiri acara Connext Conference 2019 di Hotel Novotel, Solo, Jawa Tengah, Gibran menjelaskan bahwa dirinya datang sendiri karena istrinya, Selvi Ananda, yang sedang mengandung calon anak keduanya tidak bisa hadir ke Jakarta.
"Istri tidak diajak ke acara pelantikan Presiden karena usia kehamilannya sudah sekitar 8 bulan, sementara putranya Jan Ethes Srinarendra juga di rumah untuk menemani ibunya," kata Gibran.
Menurut Gibran, dirinya dipastikan akan berangkat sendirian ke acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Minggu (20/10) pagi.
"Keluarga yang lainnya sudah berangkat semua ke Jakarta, Jumat (18/10), dan tinggal saya sendirian untuk menyusul," katanya.
Menurut Gibran, istrinya tidak diajak ke Jakarta merasa kasihan karena usia kehamilannya sudah tua dan perutnya kelihatan besar. Selvi istrinya diperkirakan akan melahirkan anak kedua sekitar November mendatang.
Baca juga: Pelantikan presiden, Gibran hadir tanpa keluarga
Terkait dengan kemanan, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Asep Adi Saputra mengatakan bahwa Polri siap melaksanakan pengamanan prosesi pelantikan presiden/wakil presiden.
"Persiapan-persiapan sudah dilakukan sampai hari ini, pasukannya, baik dari TNI maupun Polri, sudah menempatkan pola yang sudah diatur," kata Kombes Pol. Asep.
Terdapat 30.000 personel TNI/Polri yang dilibatkan dalam pengamanan dalam pelantikan itu.
Pola pengamanan terdiri atas Operasi Waskita di Ring I yang merupakan tanggung jawab Paspampres, pengamanan TNI di Ring II, dan pengamanan Polri di Ring III.
Selain pengamanan di kompleks Gedung MPR RI, secara keseluruhan berdasarkan pola pengamanan, ada beberapa objek vital yang perlu dijaga dengan penambahan pasukan.
"Tentunya semua ini untuk menjamin keamanan, baik pada titik pusat kegiatan maupun beberapa instansi atau objek vital yang perlu juga dilakukan antisipasi pengamanan," katanya.
Baca juga: Polri siap amankan pelantikan presiden
Asep menyebutkan sembilan kepala negara akan hadir dalam pelantikan itu. Untuk pemberlakuan pengamanan terhadap sembilan kepala negara, akan dilakukan Operasi Waskita dengan penanggung jawab Paspampres.
"Kemudian yang VVIP lain, bekerja sama dengan TNI, tetap melakukan sebagaimana prosedur yang ada. Pengamanan (terhadap sembilan kepala negara) setelah tiba di Jakarta karena sebagian sudah tiba di Jakarta," katanya.
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019