Manado (ANTARA News) - Masyarakat Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) keluhkan harga tabung elpiji ukuran 12 Kg sangat mahal yakni di atas Rp1 juta per tabung.
"Sebenarnya ingin mengganti kompor gunakan minyak tanah dengan elpiji, tetapi setelah dicek harga tabung 12 Kg makin mahal berkisar Rp1,1 juta hingga Rp1,15 juta, maka terpaksa batal beli elpiji dan perlengkapannya," kata Junita, warga Sario, Manado, Kamis.
Dia mengatakan selain mahal, tabung elpiji tidak bisa didapatkan di sembarang tempat penjualan elpiji, tetapi hanya tersedia pada agen-agen resmi elpiji, itupun dengan harga sangat mahal.
Tahun lalu harga tabung elpiji 12 Kg, hanya seharga Rp300 ribu hingga Rp400 ribu, tetapi tahun ini melambung sangat tinggi, makanya sangat menyulitkan bagi ibu rumah tangga secara mandiri melakukan konversi ke bahan bakar itu.
Direktur PT Tangkoko, Ivan Palibutan, satu dari tiga dealer resmi elpiji Pertamina di Manado, mengatakan, mahalnya tabung elpiji karena stok saat ini kosong.
"Sampai saat ini tabung baru elpiji 12 Kg tidak tersedia di pasaran, yang dilakukan sekarang hanya mengisi tabung yang sudah di tangan pelanggan dengan gas elpiji, jadi hanya rolling saja," kata Ivan.
Humas Pertamina Sales Area Manado, Hanny Walelangi, mengatakan, tabung elpiji memang tidak ada harga patokannya, namun Pertamina meminta agen menjual dalam besaran terjangkau masyarakat.
"Pertamina meminta para agen menjual dengan harga yang wajar dan dapat dijangkau masyarakat," kata Hanny.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008