Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengaku ragu nama-nama dalam susunan kabinet baru akan langsung diumumkan setelah pelantikan presiden terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober 2019.
"Jangan pernah mengharapkan kabinet akan diumumkan segera setelah pelantikan presiden," ujar Qodari dalam diskusi soal kabinet di Jakarta, Sabtu.
Pertimbangan tidak langsung diumumkannya susunan kabinet oleh Jokowi, menurut dia, karena pelantikan presiden selesai sudah terlalu sore untuk memamerkan orang-orang yang dipilih masuk dalam kabinet.
Baca juga: Tujuh pimpinan MPR saksikan gladi bersih pelantikan presiden
Baca juga: PDI Perjuangan dapat kursi paling banyak di kabinet dinilai wajar
Baca juga: Sejumlah menteri mulai berkemas
Jokowi dinilainya tipe presiden yang memajang menteri-menteri yang masuk dalam kabinet saat melakukan pengumuman, bukan berpidato tanpa orang yang ditunjuk.
"Saya menduga pengumuman kabinet, Jokowi menghadirkan personalnya, bukan pidato menteri menunggu di rumah terkaget-kaget. Beda saat SBY, menteri menunggu wangsit," kata Qodari.
Meski Jokowi telah menyusun kabinet yang akan membantunya, Qodari yakin susunan itu masih dapat berubah sampai detik terakhir.
Ada pun Presiden Jokowi mengatakan untuk periode kepemimpinan 2019-2024, fokus pemerintahannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia karena 269 juta jiwa penduduk Indonesia harus berkualitas agar dapat bersaing di pentas global.
Rencananya, usai dilantik sebagai presiden dan wakil presiden, Jokowi dan KH Ma'ruf Amin akan segera mengumumkan susunan menteri kabinetnya.
"Pengumumannya mungkin bisa pada hari Minggu, tapi bisa juga Senin. Bisa Senin, tapi bisa juga Selasa," kata Jokowi.
Baca juga: Anies imbau masyarakat tidak turun ke jalan saat pelantikan presiden
Baca juga: Kompleks rumah dinas menteri lengang menjelang pelantikan presiden
Baca juga: MPR RI gelar gladi bersih pelantikan presiden dan wapres
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019