Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei beberapa lembaga survei yang mengunggulkan Megawati Soekrnoputri dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2009 menggelorakan semangat dan optimisme kalangan PDI Perjuangan.Direktur Pro Mega Center Mochtar Mohamad di Jakarta, Kamis menyatakan, berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei, peluang capres Megawati Soekarnoputri dalam pilpres tahun 2009 semakin besar.Popularitas putri sulung Bung Karno itu terus meningkat, mengungguli tokoh yang menjadi pesaing Megawati.Dia menegaskan, meningkatnya peluang Megawati memenangi Pilpres 2009 bukan tanpa alasan. Optimisme itu sesuai dengan hasil survei dari berbagai lembaga seperti Indo Barometer, Lingkaran Survei Indonesia, Lembaga Survei Indonesia, CSIS, Reform Institute dan Setara Institute.Hasil survei Setara Institute terhadap 800 responden di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi menunjukkan, pembangunan tidak berpihak kepada rakyat (76 persen), berpihak (13 persen) dan tidak tahu (11 persen).Hasil survei LSI yang dilakukan Juni 2008 terhadap 2.150 responden, menunjukkan 62 persen responden menginginkan adanya perubahan pemerintahan sedangkan yang menginginkan hanya mencapai angka 36 persen dan sisanya 2 persen tidak tahu. Mochtar juga mengutip hasil survei Indo Barometer bulan Juni 2008 terhadap 1.200 responden. Jika pilpres diadakan pada saat survei terhadap 10 capres, hasilnya Megawati memenangi Pilpres (30,4 persen), disusul SBY (20,7 persen), Wiranto (9,3 persen), Sri Sultan HB X (8,8) persen, Abdurahman Wahid (6,0 persen). Sedangkan capres lainya di bawah lima persen. Berdasarkan ahsil survei, menurut Mochtar, penyebab merosotnya popularitas pemerintahan terutama akibat masalah ekonomi. Hal itu terlihat dari hasil survei Indo Barometer bulan Juni 2008 terhadap 1.200 orang yang menunjukkan tingkat ketidakpuasan publik terhadap kinerja ekonomi pemerintahan mencapai 79,1 persen. "Begitu juga dengan hasil survei Reform Institute di bulan Juli terhadap 2.519 menunjukkan 71,3 persen responden menolak kenaikan harga BBM dan 28,7 persen menerima," katanya. Dari hasil survei, Direktur Pro Mega Center itu menganalisis muncul trend kuat bahwa rakyat menginginkan Megawati memimpin kembali. "Hasil survei CSIS bulan Mei 2008 terhadap 3.000 responden menunjukkan tingkat preferensi Megawati untuk menjadi presiden mencapai 23,2 persen, melampaui SBY yang memperoleh 14,7 persen," kata Mochtar. Direktur Setara Institute Hendardi menambahkan, survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan, kaum muda menilai kinerja pemerintah dalam soal pembangunan ekonomi tidak berpihak kepada rakyat (58,4 persen). "Hanya 19,4 persen menyatakan pemerintah berpihak kepada rakyat," kata Hendardi. Survei Setara juga menunjukkan bahwa Capres Megawati Soekarnoputri menempati peringkat teratas sebagai tokoh yang memiliki komitmen terhadap ekonomi kerakyatan. "Megawati menempati peringkat atas sebesar 25,4 persen. Sedangkan SBY hanya mencapai angka 18 persen. Tokoh lain seperti Sri Sultan HB X dan Amien Rais memperoleh 10 persen," kata Hendardi.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008