Bagaimana air-air yang ditampung di bendungan dan embung yang telah dibangun oleh pemerintah disalurkan sampai ke irigasi tersier, dan ini membutuhkan manajemen irigasi yang baik

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Hisar Sirait menyarankan pemerintah melanjutkan pembangunan infrastruktur berupa bendungan sehingga jumlahnya lebih banyak, pada periode kedua pemerintahannya.

"Sebetulnya kalau dari sisi ketersediaan infrastruktur sumber daya air ini, Presiden Joko Widodo di periode keduanya harus tetap memprioritaskan
pembangunan bendungan lebih banyak lagi," kata ekonom yang juga Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Selain itu Hisar Sirait juga menambahkan bahwa revitalisasi saluran irigasi sangat penting. "Ini yang perlu menjadi perhatian utama karena pertanian rakyat khususnya lahan-lahan basah sangat tergantung pada seberapa baik irigasi tersier-nya," katanya.

Baca juga: Indonesia-China sepakat bangun Bendungan Pelosika

Irigasi tersier merupakan irigasi yang langsung ke lahan petani sehingga pemerintah perlu fokus juga pada bagaimana merevitalisasi saluran irigasi ini.

Selama ini revitalisasi yang ada, kebanyakan merupakan revitalisasi irigasi primer dan sekunder, tapi belum sampai irigasi tersier.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Napun Gete ditargetkan selesai 2020

"Maka dari itu ke depan, kalau kita mau memanfaatkan yang namanya manajemen sumber daya dalam hal ini ketersediaan air untuk lahan-lahan sawah, itu merupakan perhatian pemerintah ke depannya melakukan rehabilitasi dan revitalisasi irigasi-irigasi kecil di tingkat desa," ujar Hisar Sirait.

Selanjutnya pemerintah perlu memberikan pendidikan kepada para petani dan masyarakat desa terkait manajemen atau pengelolaan irigasi, dengan mengikutsertakan lembaga-lembaga tingkat desa menjadi lembaga yang mengelola irigasi.

Setelah itu secepat mungkin untuk menciptakan mekanisme pengelolaan irigasi dengan membuat orang-orang menjadi penyuluh agar bisa mengajari masyarakat di tingkat desa untuk mengelola irigasi di wilayahnya.

Baca juga: Pembenahan kinerja petani dinilai dapat tingkatkan ketahanan pangan

"Bagaimana air-air yang ditampung di bendungan dan embung yang telah dibangun oleh pemerintah disalurkan sampai ke irigasi tersier, dan ini membutuhkan manajemen irigasi yang baik, adanya kelembagaan pengelola irigasi di tingkat desa, dan orang-orang desa yang dididik untuk menjadi penyuluh-penyuluh manajemen irigasi kepada para petani," katanya.

Ekonom tersebut melihat bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi selama periode pertama pemerintahannya, dinilai sebagai gebrakan yang esensial tentang persoalan-persoalan utama yang dihadapi oleh petani dalam rangka meningkatkan produktivitas mereka.

"Komitmen periode pertama Presiden Jokowi adalah memperbanyak pembangunan bendungan, angka menunjukkan sudah terdapat 231 bendungan yang dibangun oleh pemerintah pada periode pertama," ujar Hisar Sirait.

Baca juga: Jokowi menumpang CN-295 resmikan Bendungan Rotiklot NTT

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019