Tantangan kepemimpinan Kabinet Kerja II lebih berat

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong agar Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin dapat menghadapi segala tantangan menjalankan roda pemerintahan.

"Tantangan kepemimpinan Kabinet Kerja II lebih berat. Secara ekonomi ada tantangan berat karena faktor ekonomi global. Secara politik, masih ada residu dan fragmentasi politik pasca-Pilpres," kata Mu'ti saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

Oleh karena itu, dia meminta pemimpin terpilih agar dapat lebih merangkul berbagai dan membangun komunikasi politik yang lebih intensif dengan berbagai pihak.

Baca juga: MUI: pelantikan presiden-wapres penting

Selain itu, kata dia, yang sangat penting adalah meningkatkan capaian dalam bidang ekonomi. Presiden perlu melanjutkan program pro rakyat seperti kartu Indonesia pintar, kartu Indonesia sehat, sertifikasi guru, sertifikasi tanah dan lain-lain.

Atas pelantikan presiden dan wakil presiden yang dijadwalkan pada 20 Oktober Mu'ti menyampaikan ucapan selamat.

"Kami mengucapkan selamat atas pelantikan Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024," kata dia.

Sementara itu sebelumnya, Mu'ti megatakan Muhammadiyah menghormati segala keputusan Jokowi dalam menyusun kabinetnya. "Muhammadiyah tidak memiliki referensi di kementerian tertentu karena komposisi menteri di kabinet adalah prerogatif Jokowi."

"Dalam menyusun kabinet, Muhammadiyah percaya bahwa Presiden Joko Widodo akan senantiasa berpegang teguh pada undang-undang, mengedepankan kompetensi, meritokrasi dan loyalitas kepada bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: Polda Metro Jaya siap amankan Pelantikan Presiden-Wakil Presiden

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019