Badaling (ANTARA News) - Obor Olimpiade dibawa menaiki Tembok Besar, Kamis, dengan api yang meliuk-liuk di sela kabut pagi sebagai simbol perjalanan rute dunia itu sudah mendekati akhir, sehari sebelum Olimpiade dibuka.
Perjalanan api obor itu sebagai tanda persatuan dan kebanggaan Cina sebagai tuan rumah Olimpiade, kendati terimbas dengan unjuk rasa --terutama atas masalah di Tibet --dan terakhir terjadi di Beijing Rabu pagi.
Unjuk rasa kecil di dekat stadion utama Olimpiade seperti terhapus dengan banyaknya warga Cina yang memadati berbagai tempat di ibukota Cina, seperti juga terlihat di Tembok Besar, yang dipagar para sukarelawan, sejauh mata memandang, menggunakan kostum kuning dan mengibas-ngibaskan kipas berwarna merah.
Manusia yang berjubel disiram dengan guntingan kertas kecil ketika obor melewati mereka dengan latar belakang tembok yang berlika-liku dan pegunungan di kejauhan.
"Banyak masalah ketika obor ini melakukan perjalanannya dan sekarang waktunya berpesta," kata Weng Chengyu, mahasiswa berusia 28 tahun, "Anda lihat semua ini? Ini menunjukkan betapa Cina mencintai Olimpiade."
Obor itu dibawa berparade di sepanjang pelataran Tembok Besar yang cukup dilewati lima kuda.
Di salah satu tempat tinggi, terpampang ular naga buatan, dan dengan pegunungan di belakangnya, dari kejauhan kelihatan seperti lukisan raksasa Cina.
Musik dengan nada patriotik berkumandang dari pengeras suara, termasuk suara drum dan beberapa alat musik lainnya, yang menggema saling bersahutan.
Sekumpulan burung dara dilepaskan dan hewan itu beterbangan ke arah perumahan dan banyak yang tersapu kabut hilang dari penglihatan.
"Kami sudah melewati banyak negara membawa api Olimpiade ini. Kami sudah berkali-kali mengeluarkan air mata, rasanya amat emosional. Terlebih ketika menyaksikan reaksi rakyat Cina saat ini," kata Xiaohong Lu, yang ikut mendampingi perjalanan obor itu di berbagai belahan dunia.
Perjalanan api itu di Beijing menandai akhir dari perjalanan obor itu melewati lima benua dan di berbagai pelosok Cina sebelum dibawa ke kuoldron Jumat pada acara pembukaan Olimpiade.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008