Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui sempat kesulitan dalam melakukan tugas koordinasi yang penuh tantangan karena harus mampu berlaku bijak dan sabar terhadap para menteri bidang ekonomi.
"Koordinasi itu memang susah dan harus wise. Kadang-kadang injek kaki, kadang-kadang kita harus elus-elus punggungnya," kata Darmin saat menceritakan pengalaman selama menjabat Menko Perekonomian dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat.
Darmin bahkan sedikit "pasrah" apabila dalam rapat koordinasi, pejabat yang diharapkan hadir untuk membahas persoalan penting justru tidak datang, salah satunya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Darmin sebut kualitas pertumbuhan ekonomi membaik lima tahun terakhir
"Menteri PUPR sebetulnya yang paling susah hadir. Akan tetapi, memang beliau ke lapangan mendampingi Presiden, dan anak buahnya yang dikirim. Akan tetapi, tidak masalah karena wisdom-nya begitu," kata Darmin.
Ia juga bercerita pernah berbeda pendapat dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengenai keputusan Kendal sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) meski akhirnya persoalan tersebut dapat diselesaikan tanpa debat berkepanjangan.
"Kami akhirnya selesai tanpa ramai-ramai, akhirnya simple, kita buat industri apa yang boleh dan tidak boleh, sampai kepada industri berorientasi ekspor dan subtitusi impor dan high tech," ujarnya.
Darmin memaklumi berbagai hal tersebut merupakan dinamika dalam melaksanakan tugas karena perilaku orang pasti berbeda-beda, apalagi individu tersebut adalah pejabat menteri yang mempunyai beban pekerjaan tersendiri.
Baca juga: Menko Darmin imbau e-commerce bantu capai target KUR 2019
"Saya tidak pernah memasang harga tinggi, harus menterinya (yang datang). Harus sabar-sabar saja. Akan tetapi, apa pun itu, tetap jalan, kok, barangkali ada saatnya pasang badan, ada kalanya juga jaga perasaan," kata Darmin.
Darmin Nasution menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sejak 12 Agustus 2015, menggantikan Sofyan Djalil yang terpilih sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Sebelumnya, pria kelahiran 21 Desember 1948 ini pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan periode 2006-2009, dan berbagai jabatan strategis lainnya.
Pewarta: Satyagraha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019