Kairo, (ANTARA News) - Para ilmuwan Mesir akan melakukan uji DNA atas dua janin yang telah diawetkan di makam Tutankhamen untuk mengetahui apakah mereka juga keturunan sang Firaun, Dewan Antik Tertinggi Mesir (SCA) menyatakan Rabu.
Sejumlah pakar merasa yakin kedua bayi wanita yang meninggal dunia saat lahir itu adalah anak-anak Tutankhamen.
Uji DNA akan membuktikan hal ini dan membantu memastikan identitas ibu mereka, kata kantor berita resmi Mesir, MENA, mengutip pernyataan SCA.
Pengujian itu juga diperlukan untuk membuat silsilah keluarga Tutankhamen, yang kini masih gelap dan penuh misteri bagi kalangan pakar Mesir kuno, kata Kepala SCA, Zahi Hawass.
Tutankhmen merupakan salah satu Firaun terakhir dari Dinasti Ke-18 Mesir dan para arkeolog merasa yakin ia menikahi saudara perempuannya. Namun begitu, belum ada bukti sang Firaun, yang meninggal dunia secara misterius dalam usia 19 tahun, memiliki anak.
Test DNA dan pemindaian computerised tomography (CT) akan dilakukan di Universitas Kairo, ujar Hawass.
Mesir telah lama berupaya meneliti identitas semua mumi keluarga Firaun dengan menggunakan DNA dan pemindaian CT. Tutankhamen adalah salah satu dari mumi pertama yang diteliti dengan teknlogi itu pada 2005.
Makam Firaun terkenal Mesir tersebut diketemukan oleh arkelog Inggris, Howard Carter, di Tepi Barat Sungai Nil, kota Luxor, Mesir tengah, pada 1922. (*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008