Beijing (ANTARA News) - Argentina menyulut pertikaian besar sepak bola internasional, Rabu, dengan menyatakan bintang Barcelona, Lionel Messi, akan melakukan debutnya yang kontroversial di Olimpiade. Sergio Batista, pelatih juara bertahan Olimpiade, Argentina, menempatkan diri secara kukuh untuk berhadapan dengan para majikan klub Messi, Barcelona, yang menginginkan pemain berusia 21 tahun itu ikut dalam laga Liga Champions. "Pemain tersebut berada di sini dan akan tetap bersama tim. Ia akan memulai pertandingan hari Kamis (melawan Pantai Gading di Shanghai) dari awal dan saya yakin ia dapat bersama kami untuk pertandingan selanjutnya," kata Batista, se[perti dilapor AFP. Pembangkangan pelatih tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah Pengadilan Arbritasi Olahraga (CAS) memutuskan klub-klub tidak berkewajiban melepas para pemainnya untuk Olimpiade. Keputusan CAS yang bermarkas di Laussane itu menimbulkan pengaruh besar bagi juara Olimpiade, Argentina, dan Brasil menjelang turnamen tersebut hari Kamis, khususnya event U-23, meskipun tim-tim dapat menurunkan pemain-pemain di atas usia tersebut. Barcelona, Werder Bremen, dan Schalke semuanya sedang berjuang untuk mempertahankan para pemain bintang mereka, yakni Messi (Argentina), Diego dan Rafinha (Brasil), agar tidak disertakan dalam Olimpiade, yang pertandingannya berbenturan dengan musim mereka. Ketiga klub itu naik banding ke CAS atas keputusan badan sepak bola dunia, FIFA, yang mengatakan para pemain harus diizinkan ikut bertanding di Beijing. Atas pertanyaan aakah Messi akan kembali ke Spanyol berkaitan dengan keputusan CAS itu, Batista mengatakan," Tidak pada saat ini, tidak. Saya sudah berbicara dengannya dan ia ingin tetap di sini bersama dengan anggota tim lainnya. "Saya harap keputusan ini tidak akan mempengaruhi tim lainnya dengan para pemain yang datang ke turnamen ini. Setiap pelatih menginginkan Messi berada dengan tim mereka. kami harap Barcelona dapat mengambil keputusan yang membiarkan dia berada di sini," katanya.Blatter kecewa Sebelumnya, presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan ia "terkejut dn kecewa atas keputusan (CAS) tersebut, tetapi kami menghormatinya". "FIFA merasa terkejut dan kecewa atas keputusan ini, tetapi kami menghormatinya," kata presiden FIFA Sepp Blatter. "Meskipun demikian, saya mengimbau klub-klub: Izinkanlah para pemain Anda ambil bagian di Olimpiade. Izin itu akan merupakan tindakan solidaritas dalam keharmonisan yang sempurna dengan semangat Olimpiade. Hal itu akan menjadi hal yang sangat indah bagi para pemain itu, bagi para pendukung, dan bagi sepak bola itu sendiri. Ia menambahkan, " Opini FIFA belum berubah. Turnamen sepak bola Olimpiade merupakan kompetisi tingkat tinggi, terutama bagi sebagian besar pemain muda, merupakan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman internasional yang akan menjadi bekal bagi mereka di masa mendatang. "Karenanya, hal itu berarti bahwa bukan hanya pemain yang mendapatkan keuntungan dari pengalaman semacam itu, tetapi juga klubnya. "Saya menyesal bahwa CAS belum mempertimbangkan semangat Olimpiade," katanya. Bercelona dan Schalke akan menjalani laga kualifikasi Liga Champions selama Olimpiade, dimana pertandingan final sepak bola Olimpiade akan berlangsungh 22 Agustus, sedangkan Bremen menginginkan Diego memperkuat klubnya pada pertandingan awal Liga Utama Jerman pada 15 Agustus. "Kami merasa senang dengan keputusan CAS itu, karena kami sudah bekerja sama secara erat dengan klub-klub dalam masalah hukum ini," kata jurubicara Liga Sepak Bola Jerman, Holger Hieronymus. "Kami selalu berpendapat bahwa berdasarkan peraturan FIFA kami tidak terikat untuk mengizinkan para pemain kami pergi secara bebas. FIFA tidak menyadari implikasi hukum tentang keputusan ini sebelumnya dan persiapan-persiapan klub menjelang musim baru sudah terpengaruh." Gilbert Felli, direktur eksekutif Olimpiade, mengatakan kisah klub lawan negara tersebut mengecewakan para pemain. "Hal tersebut menyedihkan bagi para atlet yang bersangkutan. Mereka memimpinkan olimpiade. Tetapi memang ada beberapa masalah antara para pemain itu dengan klub-klub tersebut," kata Felli. "Mungkin kurang ada kejelasan tentang turnamen tersebut. Kami akan melihat setelah itu bagaimana peraturan-peraturan dapat disusun," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008