"Tindakan tegasnya, saya sudah sampaikan pada kepala sekolah, pertama akan menegur pihak sekolah, kemudian orang tua yang membiarkan anaknya lolos ke sana," ujarnya kepada Antara usai deklarasi damai Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, bersama masyarakat melaksanakan deklarasi damai di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.
Baca juga: Masyarakat diminta kawal pelantikan presiden
Baca juga: Warga Bogor deklarasi damai jelang pelantikan Presiden Jokowi
Menurutnya, pelajar tidak semestinya melakukan aksi demo, terlebih ia menganggap bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden mendatang sudah sesuai dengan konstitusi, karena mereka yang dilantik merupakan pilihan rakyat.
"Jadi pelantikan ini kan sudah sesuai dengan konstitusi, ini adalah pilihan rakyat, pemenangnya pilihan rakyat. Hoaks terus masuk juga ke kalangan pelajar. Mudah-mudahan mereka juga cerdas menanggapi isu-isu yang dilontarkan di mendsos," kata Bupati yang belum genap setahun memimpin Kabupaten Bogor itu.
Pada deklarasi yang dikemas dalam kegiatan olahraga itu, Forkopimda Kabupaten Bogor menyuarakan komitmen untuk menjaga kondusifitas, sembari membentangkan spanduk bertulis 'Menolak unjuk rasa anarkis, menolak radikalisme, dan terorisme. Indonesia damai dalam persatuan, NKRI harga mati'.
Bupati yang belum genap setahun memimpin Kabupaten Bogor itu berharap, masyarakat tidak terprovokasi isu apapun. Sehingga, hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden bisa berlangsung kondusif, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.
"Kami mengimbau agar kita menghadapi ini dengan tenang dan situasi yang kondusif. Harapannya, jangan terprovokasi, lihat saja di tv di rumah masing-masing, bagaimana konstitusi itu berjalan," kata Ade Yasin.
Baca juga: Bupati Garut: Tak ada pergerakan massa jelang pelantikan presiden
Baca juga: Kapolda NTB persilahkan masyarakat sampaikan aspirasinya sesuai aturan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019