Jakarta (ANTARA News) - Intel akan memasarkan komputer jinjing (laptop) dengan fasilitas Wimax (Worlwide Interoperability for Microwave Access) dan Wi-fi untuk akses internet dan multimedia pada kuartal keempat 2008."Pada kuartal keempat 2008 kita akan siapkan Wimax. Kalau Wi-fi end sudah `embedded` dalam komputer jinjing, tapi untuk Wimax masih menggunakan `card` tambahan (optional)," kata Country Manager Intel Indonesia Corporation, Budi Waluyo Jati, pada acara peluncuran prosesor baru Intel Centriono 2 di Jakarta, Rabu.Budi melanjutkan, pada semester pertama 2009, Intel baru akan memasarkan laptop dengan fasilitas Wi-fi dan Wimax secara `embedded`. Untuk di Amerika Serikat, Intel akan mulai memasarkan produk Wimax / Wifi terbarunya bagian dari seri Intel Wimax / WIfi Link 5050 yang merupakan fitur optional untuk laptop berbasis Intel Centrino 2 pada tahun ini. Wimax adalah generasi ke-4 telekomunikasi (4G) yaitu teknologi nirkabel pita lebar berbasis protokol internet berkecepatan tinggi yang memungkinkan transfer data hingga 80 Megabite per detik (Mbps), jauh lebih cepat dari layanan internet berbasis layanan seluler generasi ke tiga (3G) yang hanya sekitar 2,4 Mbps. Wimax juga memungkinkan jangkauan telepon dan internet yang lebih luas, dan tidak seperti Wi-fi yang menawarkan kemampuan untuk menyambungkan koneksi tanpa kabel ke berbagai lokasi di kota-kota, Wimax mampu memberikan sambungan untuk para penggunanya dimanapun mereka berada. Budi mengatakan, Intel menggunakan standar Wimax internasional yaitu 16e (standar Wimax IEEE 802.16e) meskipun pemerintah kemungkinan akan menggunakan standar Wimax 16d (standar Wimax IEEE 802.16d) Wimax standar 16e, katanya, lebih bagus dibandingkan Wimax standar 16d karena Wimax 16e bisa digunakan untuk perangkat Wimax tetap (fix), nomadik dan Wimax bergerak dibanding Wimax 16d yang hanya untuk Wimax tetap dan nomadik. "Secara global, penggunaan Wimax mengarah pada standar 16e," kata Budi. Country Manager Intel Indonesia itu menyayangkan apabila pemerintah nantinya menetapkan standar pemakaian perangkat Wimax 16d daripada Wimax 16e. "Akan tetapi pemerintah mungkin mempunyai pertimbangan tersendiri, misalnya untuk lebih mengembangkan industri telekomunikasi dalam negeri," katanya. Budi juga menyarankan agar pemerintah menetapkan penggunaan spektrum frekuensi Wimax pada kisaran 2,3 GHz karena kisaran spektrum tersebut relatif masih kosong dari pemakaian perangkat telekomunikasi saat ini. Dia mengharapkan pemerintah segera mengeluarkan peraturan mengenai standar perangkat Wimax dan spektrum frekuensi pemakaian Wimax termasuk adanya insentif bagi industri Wimax dalam negeri.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008