Jakarta (ANTARA News) - Penguatan bursa regional dorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu ini ditutup naik tipis 0,07 persen. IHSG BEI ditutup naik 1,585 poin ke posisi 2.187,204, sementara indeks LQ45 terkoreksi 0,312 poin atau 0,07 persen ke posisi 452,123. Analis Riset PT BNI Securities Muhamad Alfatih, kepada ANTARA News, mengatakan bahwa kenaikan indeks lebih disebabkan oleh penguatan bursa regional yang memandang positif penurunan harga minyak dan keputusan bank sentral Amerika Serikat/AS (the US Federal Reserve/the Fed) mempertahankan suku bunganya. Menurut Fatih, penurunan harga minyak mengurangi kekhawatiran terhadap inflasi yang memicu harapan untuk belanja konsumen, sehingga bursa Wall Street AS dengan Indeks Dow Jones Industrial Average yang ditutup naik 331,62 poin atau 2,94 persen menjadi 11.615,77 dan diikuti oleh beberapa bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang menguat 320,12 poin atau 2,48 persen ke posisi 13.234,79 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terangkat 21,58 poin atau 0,75 persen ke posisi 2.882,09. Namun, lanjut Fatih, penurunan harga minyak dunia yang di bawah 120 dolar AS per barel justru menjadi sentimen negatif emiten yang berbasis komoditas. "Beberapa emiten justru tertekan akibat turunnya harga minyak ini, sehingga kenaikan IHSG juga terbatas dan indeks BEI ditutup bervariasi," ungkapnya. Kondisi itu yang mempengaruhi pergerakan saham di BEI cenderung seimbang, dimana yang naik sebanyak 92, yang turun 90 dan 76 stagnan. Beberapa saham yang mendorong IHSG naik adalah saham Perusahaan Gas Negara yang menguat Rp250 ke harga Rp2.475, Astra Internasional terangkat Rp50 ke Rp21.900, Medco Energi naik Rp425 ke harga Rp5.050 dan Inco Indonesia naik Rp100 ke posisi Rp4.175. Sedangkan, beberapa saham yang turun, diantaranya Bumi Resources terkoreksi Rp50 ke harga Rp5.250, Bank Mandiri terkikis Rp50 ke level Rp3.025, Adaro Energy melemah Rp10 menjadi Rp1.540, Tambang Batubara Bukit Asam menurun Rp50 ke level Rp12.150 dan Astra Agro Lestari anjlok Rp1.000 ke posisi Rp19.200. Volume perdagangan mencapai 2,267 miliar saham dengan nilai Rp4,409 triliun dari 64.445 transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008