Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku harus mencari lahan untuk membangun gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ishak Umarella di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah yang baru karena mengalami kerusakan pascagempa magnitudo 6,5 pada 26 September 2019.
"Kami membutuhkan lahan seluas lima hektare (Ha) untuk membangun gedung RSUP dr.Ishak yang baru sesuai arahan Menkes, Nila Djuwita F. Moeloek karena menilai bangunan di Tulehu tidak layak sehingga harus direlokasi," kata Kadis Kesehatan Provinsi Maluku,Meykal Pontoh di Ambon, Jumat.
Kebutuhan lahan seluas 5 Ha itu harus segera dimiliki agar bisa menyampaikan pengusulan anggaran ke Kementerian Kesehatan (Kemenkeas) untuk membangun gedung baru sehingga para pasien ditangani perawatan secara baik.
"Mudah - mudahan ada lahan milik Pemprov Maluku di desa Tulehu maupun desa tetangga lainnya agar bisa segera dibangun gedung baru setelah Kemenkes menyetujui dan merealisasikan anggarannya" ujar Meykal.
Baca juga: RS Kasonaweja Mamberamo Raya retak akibat gempa
Karena itu, para pasien korban gempa maupun masyarakat yang sakit dan membutuhkan pelayanan medis di RSUD dr.Ishak untuk sementara ditangani tenaga dokter dan perawat yang sementara dipindahkan ke rumah sakit darurat lapangan yang dibangun BNPB di kompleks kampus Universitas Darusalam (Unidar) Ambon di Desa Tulehu.
"Para tenaga dokter maupun perawat RSUD dr.Ishak telah diarahkan agar memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat secara gratis" tandas Meykal.
Sebelumnya, Menkes menegaskan, RSUD dr.Ishak yang mengalami kerusakan pascagempa magnitudo 6,5 pada 26 September 2019, harus direlokasi.
"RSUD Tulehu ini harus direlokasi ke lokasi yang lebih aman dan nyaman. Kondisi bangunan yang sekarang tidak bisa dipertahankan," katanya.
Baca juga: Petugas SAR gabungan upayakan pembongkaran RS Anatupura Palu
Penegasan tersebut disampaikan setelah Menkes yang didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail, sejumlah pejabat Kemenkes dan 33 Direktur rumah sakit yang dibawahi Kementerian Kesehatan, melihat sendiri kondisi bangunan RSUD Tulehu tersebut.
Menurut Menkes dengan kerusakan yang terjadi paskagempa 6,5 magnitudo, konstruksi bangunannya tidak bisa dipertahankan dan tidak mungkin digunakan memberi pelayanan optimal kepada para pasien.
Apalagi letak rumah sakit ini dinilainya sangat dekat dengan episentrum gempa yang terjadi pada 26 September lalu. Sebaiknya direlokasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman.
"Saya ragu kalau rumah sakitnya hanya direhabilitasi atau diperbaiki, mengingat lokasinya dekat dengan pusat gempa, sehingga perlu dipikirkan untuk mencari lokasi lebih aman untuk memindahkan rumah sakit ini," tegas Menkes.
Baca juga: RS Lapangan BSMI jadi alternatif warga Sigi
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019