Medan (ANTARA News) - Puluhan massa dari Gerakan Rakyat Penyelamat Harta Negara (Gerphan) Sumut berunjuk rasa di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jalan Raden Saleh Medan, Rabu, meminta pimpinan bank itu mengusut dugaan pemalsuan referensi kepada dua perusahaan guna mengikuti tender di BUMN seperti PT PLN. Padahal dengan referensi itu, kedua perusahaan tersebut yakni PT. Ardo Citra Mandiri dan PT. Mackela, berhasil memenangkan tender di PT PLN, kata Ketua Gerphan Sumut, Didhin Mahidin dalam orasinya. Menurut dia, pimpinan Bank Mandiri Cabang Medan harus menindak anggotanya yang mengeluarkan surat referensi dengan nomor 49/Ref/2007 dan 492/Ref/2007 tanggal 20 April 2007 dan surat dukungan Bank Mandiri No. 728/DB/2007 Tanggal 20 April 2007 masing-masing untuk PT. Ardo Citra Mandiri dan PT. Mackela. Padahal Spoke Manager Bank Mandiri Cabang Medan, Suharsono, melalui surat bernomor 1.Hb.MBK/4001/2007 menyatakan tidak pernah mengeluarkan surat referensi tersebut. Adanya informasi yang bertentangan tersebut dapat menjadi bukti bahwa telah terjadi pemalsuan dokumen yang akan merusak citra Bank Mandiri. Padahal surat referensi yang diduga dipalsukan tersebut telah dipergunakan oleh PT. Ardo Citra Mandiri dan PT. Mackela untuk memenangkan tender di PT PLN. Bank Mandiri Cabang Medan harus menindak anggotanya yang merugikan lembaga keuangan itu baik secara moril mau pun materil, katanya. Ia menambahkan, pihaknya menduga ada konspirasi yang melibatkan oknum pegawai di Bank Mandiri Cabang Medan bekerjasama dengan kontraktor dari perusahaan tertentu untuk kepentingan tender. Pimpinan Bank Mandiri Cabang Medan diharapkan segera melaporkan praktik pemalsuan surat itu kepada pihak kepolisian, katanya. Setelah menyampaikan orasi, pengunjukrasa menyerahkan sejumlah berkas yang diperkirakan merupakan bukti adanya praktik dugaan pemalsuan surat tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008