Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Rabu sore, berada pada kisaran level 9.070/9.075 per dolar AS, melemah enam poin dibanding posisi penutupan Selasa 9.064/9.086 per dolar AS.
Menurut Direktur Retail Banking Bank Mega, Kostaman Thayib, rupiah tertekan karena aksi ambil untung, dan alasannya hanya teknikal sebagai dampak dari upaya konsolidasi para pelaku pasar.
Kans rupiah menguat masih terbuka karena sejumlah sentimen positif seperti isu kembalinya dana pengusaha Indonesia yang "diparkir" di luar negeri.
Kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan, menurut Thayib, juga akan mendorong meningkatnya portfolio asing di dalam negeri. BI telah menaikkan suku bunga acuan dari 8,75 persen menjadi 9 persen, naik 25 basis poin.
Para pelaku pasar memperkirakan rupiah akan terus menguat hingga mencapai angka 9.000 per dolar AS sampai akhir bulan ini, setelah sempat berada di level 9.050 per dolar AS.
Sentimen positif lain yang membantu penguatan rupiah nanti adalah pernyataan BI yang mengaku optimistis laju inflasi bulan depan lebih baik, setelah Juli lalu hanya mencapai 1,39 persen turun dari Juni yang 2,46 persen.
(*)