Phnom Penh, (ANTARA News)- Para pejabat Kamboja dan Thailand, Rabu mengatakan ketegangan di reruntuhan kuil kedua Khmer yang disengketakan di perbatasan kedua negara telah diselesaikan dan pasukan telah pulang ke pangkalan-pangkalan mereka. Thailand mulai menyingkirkan pagar kawat berduri, Minggu di reruntuhan kuil Ta Muen Thom, yang terletak sekitar 130 km barat kuil yang lebih terkenal Preah Vihear dan sekarang dibawah pengawasan Thailand. Para pejabat Kamboja mengatakan tentara-tentara Thailand telah melarang pasukan mereka memasuki kompleks kuil itu untuk melakukan ibadah, sementara panglima militer Thailand meminta agar Kamboja menarik pasukannya dari dekat daerah itu. Dalam hari-hari belakangan ini, pasukan Thailand bergerak ke lokasi kuil itu dan melarang pasukan kami masuk ke daerah itu," kata Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh. "Tetapi kami telah menyelesaikan masalah itu secara damai. Situasi itu kini tenang. Semua pasukan (Thailand dan Kamboja) mundur ke pangkalan-pangkalan asal mereka." Akan tetapi, Tea Banh tetap menyatakan kuil Ta Muen Thom milik Kamboja. Mayjen Kanon Netrakavaesana, komandan satuan tugas perbatasan Thailand, mengatakan situasi di kuil itu tenang. "Semua tentara Thailand dan Kamboja, yang berada di perbatasan dekat kuil itu, keduanya telah mundur sejak Selasa petang, katanya kepada AFP. Para pejabat militer dan perbatasan dari Thailand membantah mereka meningkatkan jumlah pasukan mereka di Tae Muen Thom, dan mengatakan pasukan paramiliter telah berada di sana hampir sepuluh tahun. Ketegangan antara dua negara bertetangga itu muncul bulan lalu ketika kuil Preah Vihear, yang Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda pada tahun 1962 memutuskan kuil itu milik Kamboja, di masukkan dalam daftar sebagai Warisan Dunia, yang menimbulkan kemarahan di Thailand yang masih menganggapnya sebagai milik Thailand. Pada 15 Juli, tiga warga Thailand ditahan di lokasi itu oleh pasukan Kamboja, yang menyebabkan pengerahan sekitar 1.000 tentara Thailand dan Kamboja di satu bagian kecil daerah yang disengketakan dekat kuil itu. Kabinet Thailand, Selasa pada prinsipnya setuju penarikan sejumlah tentara dari dekat kuil Preah Vihear, walaupun jadwal waktu tidak ditetapkan. "Kami tidak menerima satu perintah pun dari para atasan kami. Kami akan mundur apabila kami mendapat perintah itu," kata Kanon. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008