Euforia pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin kembali menjadi topik utama karena pelaku pasar menunggu menteri-menteri yang akan dilantik presiden
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan diperkirakan masih mengalami apresiasi melanjutkan penguatan hari sebelumnya.
"Dalam perdagangan akhir pekan rupiah kemungkinan akan menguat di "range" 14.130-14.190," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Euforia pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin kembali menjadi topik utama karena pelaku pasar menunggu menteri-menteri yang akan dilantik presiden yang notabene 50 persen dari kalangan profesional sehingga optimisme pasar kembali menguat dan berdampak terhadap penguatan mata uang garuda Kamis (17/10) lalu.
Baca juga: Rupiah menguat dekati Rp14.100, pasar optimis susunan kabinet baru
Disamping itu, penguatan rupiah juga ditopang oleh Bank Indonesia yang terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).
BI juga terus memonitor dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi dengan diprediksi akan kembali menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan bulan November guna mengimbangi pemerintah dalam menerapkan kebijakan strategi bauran yang saat ini telah berhasil menarik dan memantik modal asing masuk ke dalam negeri.
Pada pukul 10.29 WIB, rupiah menguat 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.145 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.155 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.140 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.172 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 14 poin bertengger di Rp14.141
Baca juga: Rupiah cenderung melemah, tunggu susunan kabinet baru
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019