Jakarta (ANTARA) - Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse memastikan ketersediaan Redmi Note 8 di pasar Indonesia dengan menyiapkan 20.000 unit untuk penjualan pertama.
"Sebanyak 20.000 unit telah kami siapkan. Angka itu mungkin tidak besar, tapi ini merupakan stok terbanyak yang pernah kami sediakan untuk penjualan pertama," ujar Alvin ditemui usai peluncuran Xiaomi Redmi Note 8 di Jakarta, Kamis (18/10).
Alvin mengatakan telah meminta mitra pabrik lokal Xiaomi, Satnusa di Batam, dan karyawan Xiaomi untuk bekerja keras, bahkan di akhir pekan, untuk mencoba memenuhi produksi sebanyak mungkin.
Tidak hanya itu, melihat ketatnya persaingan di industri smartphone, dia mengatakan Xiaomi telah memasang strategi penjualan untuk periode selanjutnya.
Dalam proses manufaktur, Alvin mengatakan jumlah ketersediaan pada bulan pertama akan lebih sedikit dari bulan kedua. Begitu pula pada bulan selanjutnya, yang dia sebut proses bertingkat.
"Sebanyak 100.000 untuk bulan pertama akan tersedia untuk Mi Fans, dan akan kami terus tingkatkan," kata Alvin.
Untuk harga, Alvin mengatakan tidak ingin mengecewakan Mi Fans yang ingin meng-upgrade perangkat mereka ke Redmi Note 8.
Sebagai perbandingan, Redmi Note 7 dibandrol dengan harga Rp2,599 juta, sementara Redmi Note 8 ditawarkan mulai dari Rp2,099 juta sampai Rp2,899 juta, dengan harga perkenalan Rp100.000 lebih murah dari harga asli.
"Redmi Note 8 merupakan peningkatan dari dua kamera ke empat kamera dengan Gorilla Glass 5, upgrade ini dikenakan biaya yang cukup mahal," ujar Alvin.
"Tapi kami tidak ingin mengecewakan Mi Fans, sehingga kami bersama para partner memastikan setidaknya untuk periode perkenalan," tambah dia.
Baca juga: Redmi Note 8 Pro meluncur diklaim pertama dengan quad camera 64MP
Baca juga: Resmi meluncur, ini harga Xiaomi Redmi Note 8
Baca juga: Xiaomi Redmi Note 8 bakal meluncur, ini para kompetitornya
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019