Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu pagi, menguat karena sentimen positif dari kenaikan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 9,00 persen masih berlanjut. Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa (5/8) memutuskan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 9,00 persen dari 8,75 persen untuk mengantisipasi gejolak yang akan muncul dari faktor eksternal. Direktur Utama PT Finance Corpindo, Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan, pasar masih positif terhadap pergerakan rupiah sehingga mata uang itu terus menguat mendekati angka Rp9.050 per dolar AS. "Kami optimistis rupiah akan dapat mencapai angka Rp9.050 per dolar AS dan terus menguat hingga mendekati level Rp9.000 per dolar AS," katanya. Kenaikan BI Rate sebesar 25 basis poin juga akan memicu portofolio investasi asing di dalam negeri semakin besar, mereka akan aktif menempatkan dananya di Surat Utang Negara (SUN) dan obligasi pemerintah. Faktor ini akan mendorong pelaku lokal juga aktif membeli rupiah, karena itu peluang mata uang Indonesia terus menguat menuju angka Rp9.000 per dolar AS sangat besar, katanya. Indonesia, lanjut dia, tetap merupakan pasar potensial bagi pengusaha asing, karena memberikan gain yang besar dibanding pasar Asia lainnya. Kondisi ini juga didukung dengan masuknya dana pengusaha lokal yang parkir di luar negeri berkaitan dengan kepentingan mereka menjelang pemilihan umum (Pemilu) nanti, ucapnya. Ia mengatakan, makin membaiknya rupiah itu juga menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, meski ada kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2008. Selain itu adanya keseriusan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dengan meminta semua mitra usaha untuk aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, katanya. Rupiah pada sore nanti diperkirakan akan kembali menguat hingga mencapai angka Rp9.050 per dolar AS, karena sentimen positif masih cukup besar. Apabila pada sore nanti rupiah menembus angka Rp9.050 per dolar AS, maka dalam beberapa hari kedepan mata uang lokal itu diperkirakan akan mencapai Rp9.000 per dolar AS, demikian Edwin Sinaga. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008