Singapura (ANTARA News) - Harga minyak jatuh di bawah 119 dolar AS di perdagangan Asia, Rabu, akibat terus berlanjutnya kekhawatiran atas melemahnya permintaan di tengah sinyal pelambatan pertumbuhan ekonomi global, para dealer menyatakan.
Dalam perdagangan pagi, kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, turun 42 sen pada 118,75 dolar AS per barrel.
Harga minyak New York telah merosot hampir 20 persen sejak mencapai rekor tertinggi 147,27 dolar AS per barrel pada 11 Juli, karena kekhawatiran baru tentang pelambatan ekonomi AS.
Minyak mentah London, Brent North Sea untuk pengiriman September turun 65 sen pada 117,05.
Harga juga kehilangan dukungan dari hilangnya ancaman badai di Teluk Meksiko, basis utama instalasi minyak.
Badai Tropis Edouard membuat pendaratan pada Selasa di pesisir Texas di Teluk Meksiko, demikian menurut Pusat Informasi Topan Nasional AS, seperti dilaporkan AFP. Pasar semula telah mencemaskan Edouard akan berbalik menjadi sebuah angin topan yang dapat mengganggu produksi minyak di kawasan tersebut.
Pasar sedang menunggu laporan mingguan pemerintah AS tentang cadangan energinya yang akan dirilis Rabu pagi waktu setempat.
Sebuah survei terhadap para analis oleh Platts memperlihatkan ekspektasi penurunan cadangan minyak 1,2 juta barrel dan penurunan cadangan bensin 1,4 juta barrel. (*)
Copyright © ANTARA 2008