Festival media ini bertujuan untuk mempertemukan antara masyarakat dengan para jurnalis dan tema yang di angkat pada festival media kali ini kental dengan ciri khas Jambi.

Jambi (ANTARA) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi akan menggelar Festival Media Jambi pada 16-17 November 2019 di Kota Jambi dengan mengangkat tema "Festival Media Literasi di Era Disrupsi" yang akan dihadiri jurnalis dari berbagai provinsi di Indonesia.

"Pusat kegiatan Festival Media (Fesmed 2019) itu akan bertempat di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi, yang terletak di Jalan H Agus Salim, Kota Baru, Kota Jambi," kata Ketua Panitia Pelaksana Festival Media, Suang Sitanggang, di Jambi Kamis.

Ia menjelaskan Festival Media merupakan suatu kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh AJI yang tempat penyelenggaraannya bergilir dan pada festival media kali ini akan di gelar di Kota Jambi 16-17 November.

Festival media ini bertujuan untuk mempertemukan antara masyarakat dengan para jurnalis dan tema yang di angkat pada festival media kali ini kental dengan ciri khas Jambi.

"Karena kita ingin menghadirkan nuansa Jambi pada sebuah ajang nasional, maka acaranya nanti akan kental dengan ciri khas dan tradisi Provinsi Jambi," katanya.

Pada acara Fesmed itu panitia mengundang seluruh media di Provinsi Jambi untuk dapat berpartisipasi dengan mengisi gerai yang akan disediakan. Pada masing-masing gerai media yang bersangkutan akan menghadirkan karya jurnalistik media tersebut kepada publik.

Kegiatan festival juga merupakan sarana media lokal Jambi untuk memromosikan produk dan media mereka, karena kegiatan festival media tersebut memiliki target sekitar 2,000 kunjungan per hari.

Adapun rangkaian kegiatan pada festival media tersebut yakni pameran foto heritage, pameran lukisan, Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) untuk Pers Mahasiswa se-Indonesia, temu wicara dan lokakarya.

Selain itu, akan ada rangkaian kegiatan destinasi di Kawasan Percandian Muarojambi dengan menggunakan sarana transportasi tempo dulu yaitu melewati jalur air dengan menggunakan perahu atau ketek yang menjadi ikon alat transportasi Provinsi Jambi jaman dahulu, demikian Suang Sitanggang.

Baca juga: AJI Gelar Festival Media

Baca juga: Wartawan Jambi aksi damai di Tugu Pers kecam kekerasan

Baca juga: AJI nilai penangkapan Ananda Badudu janggal

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019