Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 38 finalis Puteri Indonesia 2008 telah terpilih dari 33 provinsi di Indonesia dan kini mulai mengikuti masa karantina (5-15 Agustus). Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi yang berbeda diantaranya polisi, perancang busana, dan bahkan berstatus pelajar SMA.
Finalis dari Papua, Novita Kristy Krey (21) adalah seorang polisi yang bekerja di bagian Intelkam Polda Papua. Perempuan kelahiran Jayapura, 12 November 1987 ini adalah bungsu dari lima bersaudara yang mengawali karirnya sebagai polisi sejak 2007 lalu.
"Saya sangat terinspirasi perempuan Indonesia masa kini, terutama yang ada di Papua. Mereka bisa berkarir dengan sukses, ada yang menjadi pejabat, pengusaha, dan banyak lagi profesi strategis yang bisa dilakukan oleh perempuan," katanya saat ditanya alasan mengikuti ajang Puteri Indonesia 2008.
Gelar Puteri Indonesia merupakan kegiatan tahunan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-13. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Pancarkan Cantikmu Melalui Karya Bagi Negeri dan Pelestarian Persada Nusantara".
Selain profesi polisi, salah seorang finalis Puteri Indonesia juga hobi merancang busana dan sering membikin busana untuk kerabat, teman-teman, dan dirinya sendiri. Dalam konferensi pers Pemilihan Puteri Indonesia di Jakarta, Rabu (5/8) ia mengenakan busana kasual yang merupakan salah satu rancangannya.
"Saya masih belum percaya diri merancang busana untuk orang lain karena sebelum merancang baju untuk seseorang saya merasa lebih pas kalau melihat bagaimana kepribadian dia dulu," ujar finalis Puteri Indonesia 2008 asal Jawa Timur, Yustin Karina.
Yustin kini berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Surabaya. Perempuan kelahiran Surabaya 13 Agustus 1984 ini adalah alumni Universitas Kristen Petra Surabaya, Jurusan Desain Komunikasi Visual.
"Saya hobi menggambar apa saja, pernah juga mengambil kursus merancang busana selama satu tahun. Biasanya sebelum merancang baju, saya bereksperimen dulu membuat versi mini di boneka Barbie saya yang satu-satunya dan sering saya modifikasi penampilannya," katanya seraya tertawa.
Sementara itu finalis asal Nanggroe Aceh Darussalam, Shinta Alvionita adalah satu-satunya finalis Puteri Indonsia 2008 yang masih berstatus pelajar SMA. Ia kini duduk di Kelas 3 IPA dan mengaku mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara dan pihak sekolah untuk mengikuti ajang ini.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008