Yogyakarta (ANTARA News) - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Untung S Radjab diberi hadiah tikus putih, kaca pembesar dan "jempol raksasa" oleh sekelompok aktivis yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).Pemberian tikus putih, kaca pembesar dan "jempol raksasa" itu dilakukan aktivis KAMMI DIY kepada Brigjen Pol Untung S Radjab saat mereka berunjukrasa di halaman University Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa."Tikus adalah simbol koruptor yang harus dipenjarakan, sedangkan kaca pembesar merupakan simbol bahwa kami memantau setiap proses hukum yang sedang berjalan, serta `jempol raksasa` merupakan apresiasi terhadap kinerja polisi," kata Ketua KAMMI DIY Sujatmiko.Secara umum, kata dia, aksi unjukrasa ini dilakukan untuk mendukung sikap Polda DIY yang menetapkan status tersangka terhadap Bupati Sleman Ibnu Subiyanto terkait dugaan korupsi buku ajar di Kabupaten Sleman.Pada awalnya aktivis KAMMI berniat menggelar orasi di depan Mapolda DIY. Namun setelah mendapat kepastian Kapolda DIY tidak berada di kantor, mereka lantas berpindah ke halaman University Center UGM, tempat penyelenggaraan lokakarya kepolisian yang dibuka Kapolda DIY. Belum sempat melakukan orasi di depan University Center, aktivis KAMMI sudah disambut oleh Kapolda DIY yang langsung keluar dari forum untuk menemui mereka. Sujatmiko mengatakan, KAMMI mendukung proses hukum yang sudah dilakukan Polda DIY terhadap kasus Bupati Sleman. "Kami berharap polisi bisa menuntaskan kasus ini hingga selesai," katanya. Selain itu, demi kelancaran proses hukumnya, Ibnu Subiyanto diharapkan turun dari jabatan Bupati Sleman. Sementara itu Kapolda DIY Brigjen Pol Untung S Radjab mengatakan, dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) olah Polda DIY adalah bentuk keseriusan polisi menuntaskan kasus tersebut. "Surat izin kepada presiden untuk memeriksa Bupati Sleman sudah dikirimkan. Kami masih menunggu jawaban surat itu," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008