Kalau saya anggap pelantikan itu adalah hari kebahagiaan untuk bangsa Indonesia, karena ini adalah puncak pesta demokrasi kita kan

Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengajak masyarakat agar menyikapi pelantikan presiden dengan penuh kegembiraan bukan malah sebaliknya.

"Kalau saya anggap pelantikan itu adalah hari kebahagiaan untuk bangsa Indonesia, karena ini adalah puncak pesta demokrasi kita kan," kata KH Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis.

Pesta demokrasi kata dia diselenggarakan demi memilih sosok terbaik untuk memimpin Indonesia, dan pada Pemilu 2019 lalu masyarakat sudah menjatuhkan pilihannya kepada Presiden Joko Widodo dengan wakilnya Ma'ruf Amin.

Baca juga: Larangan demo di balik puncak pesta demokrasi 20-10-2019

Sekarang, menurut Nazaruddin tinggal mempercayakan kepada Jokowi-Ma'ruf untuk menakhodai Indonesia selama lima tahun ke depan.

"Kalau sosok pak Jokowi sendiri adalah orang yang terbaik secara fakta dipilih oleh masyarakat Indonesia, maka dari itu kita harus terima apa adanya, mari kita matang menerima hasil pemilihan ini," ucapnya.

Nasaruddin juga mengingatkan masyarakat untuk tidak perlu turun ke jalan unjuk rasa pada pelantikan 20 Oktober 2019.

Baca juga: Sejumlah spanduk kawal pelantikan presiden terpasang di Pancoran

"Mari kita mendoakan pemimpin yang terpilih ini sehat, baik, menyelesaikan seluruh janji-janji yang pernah dijanjikan kepada masyarakat, akhirnya Indonesia yang akan menang," ujarnya.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah memastikan pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 dihelat Minggu, 20 Oktober 2019, pukul 14.30 WIB.

Berbeda pada sebelumnya yang digelar pagi hari, pada periode ini waktu pelantikan dimundurkan menjadi siang hari, dengan pertimbangan untuk memberi kesempatan kepada warga negara beribadah di Minggu pagi dan memberikan kesempatan masyarakat yang ingin melaksanakan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day.

Baca juga: Survei sebut kinerja Jokowi nisbi baik di periode pertama

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019