Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengatakan jelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih, pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) intensif berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.

"Saya yakin ada ketua umum parpol yang satu-dua hari kemarin berkomunikasi dengan Presiden dan dalam satu-dua hari ke depan, PPP akan diajak berkomunikasi," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Erick tanggapi survei sebagai KSP atau KEIN
Baca juga: Sejumlah spanduk kawal pelantikan presiden terpasang di Pancoran
Baca juga: Mengupas strategi lima tahun Jokowi-Ma'ruf

Dia mengatakan komunikasi soal kabinet dengan partai-partai KIK sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu.

Namun menurut dia, menjelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih, komunikasi tersebut dibuka kembali dan dilakukan intensif.

"Kalau dengan PPP belum ditentukan portofolio dan siapa yang akan menempati portofolio tersebut," ujarnya.

Arsul mengatakan, PPP tidak dalam posisi mengajukan nama-nama calon menteri karena Jokowi belum menyampaikan portofolio kabinetnya dan PPP mempersilahkan kepada Presiden mau mengambil nama-nama kader PPP.

Terkait muncul namanya sebagai kandidat menteri, Arsul tidak mau banyak komentar karena dirinya malah tidak mendengar dan tidak ingin mendengar supaya agar kecewa.

"Kalau sudah garis tangan, akan sampai juga, kalau belum maka tidak akan sampai meskipun dikejar-kejar. Saya adalah petugas partai, sangat tergantung juga pada partainya juga dalam memilih ketua umum dan para wakil ketua umum," katanya.

Baca juga: Jelang pelantikan presiden, TNI-Polri Jakbar siap hadapi pengganggu
Baca juga: Gerindra tegaskan tak pernah minta jatah menteri

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019