Adanya tol listrik artinya PLN berperan aktif mempersiapkan pengembangan penggunaan kendaraan listrik di Sulawesi
Makassar (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menekan biaya produksi dengan total penghematan mencapai Rp44 miliar setiap bulannya setelah Tol Listrik Sulawesi tahap 1 rampung.
“PLN dapat menekan konsumsi Bahan Bakar minyak (BBM) sebanyak 22.615 liter per harinya atau kurang lebih 678.450 liter per bulan, sehingga dapat menekan biaya pokok produksi," ungkap General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Sulawesi, Suroso Isnandar, di Makassar, Kamis.
PLN berhasil menekan biaya pokok produksi (BPP) dari Rp1187/kWh (Sulbagsel) dan Rp2219/kWh (Sultra) menjadi 1096 Rupiah/kWh. Sehingga total potensi penghematan mencapai Rp44 miliar.
Bukan hanya menekan BPP, Tol Listrik Sulawesi tahap 1 ini juga berhasil membuat pemerataan beban daya untuuk Sistem Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Bagian Selatan sehingga sistem akan lebih stabil.
"Selain memberikan ketersediaan listrik di Sulawesi, dengan adanya tol listrik artinya PLN berperan aktif mempersiapkan pengembangan penggunaan kendaraan listrik di Sulawesi," katanya.
Dengan beroperasinya Tol Listrik Sulawesi tahap 1 maka PLN menonaktifkan sebagian besar PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) seperti PLTD Kolaka, PLTD Lasusua, PLTD Lambuya, PLTD Wua-wua dan PLTD lainnya.
Tol listrik Sulawesi tahap 1 ini menghubungkan empat provinsi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Membentang sejauh 3.767 kms (kilometer sirkit) dengan 5.687 tower transmisi serta 47 Gardu Induk berkapasitas total 2.648 MVA.
Baca juga: Tol Listrik Sulawesi I jadi, PLN siap penuhi kebutuhan pelanggan besar
Baca juga: Pembebasan lahan "tol listrik" di Riau capai 95 persen
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019