Cirebon (ANTARA News) - Kebakaran hutan yang melanda kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kuningan, Jawa Barat, Senin (4/8), menghaguskan 58 hektar semak belukar tepatnya di hutan wisata Talaga Remis, Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan."Setelah dihitung luas hutan belukar yang terbakar tercatat sekitar 58 hektar. Api sebenarnya sudah berhasil padam sejak kemarin petang, dan hasil pantauan Selasa pagi tadi bara api sudah tidak ada lagi," kata Kepala Seksi TNGC I Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Maman Surachman, di Linggarjati, Selasa.Ia mengungkapkan, api bersumber dari ulah manusia yang melakukan aktivitas pembakaran sehingga masuk katagori "human error", dan pihaknya sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan untuk tidak melakukan aktifitas pembakaran di kawasan hutan yang banyak terdapat rumput dan semak yang kering.Menurut Maman, kebakaran itu terjadi Senin pukul 12.15 WIB, sehingga petugas taman nasional dibantu sejumlah masyarakat langsung bergerak ke lokasi untuk memadamkan dan melokalisir api.Selain menyemprotkan air lewat alat `jet shooter` yang dibawa kendaraan pick up, petugas juga melakukan upaya pemadaman dengan memukul-mukul api dengan karung. Sementara sebagian petugas lainnya sibuk membuat sekat bakar di beberapa bagian untuk melokalisir kobaran api. Api sudah berhasil dipadamkan dan dilokalisir sekitar pukul 17.30, namun pihaknya masih terus melakukan patroli untuk memantau mengatasi kemungkinan masih ada bara api tersisa. "Prosedurnya walaupun sudah padam tetapi selama dua hari tetap dilakukan patroli di sekitar lokasi karena bisa saja bara api kecil menjadi api besar akibat tiupan angin kencang," katanya. Kejadian kebakaran ini merupakan, peristiwa ketiga selama musim kemarau 2008 yang melanda TNGC. Sebanyak 92 hektar di Blok Lambusir, di Desa Setianegara juga terbakar Sabtu (12/7) yang kemudian dapat dipadamkan. Kebakaran sebelumnya juga sempat menghanguskan tanaman hasil program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis (Gerhan). Kebakaran terakhir hanya menghanguskan semak belukar, dan belum sempat merembet ke kawasan hutan pinus.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008