SBK yang merupakan peluang baru untuk berinvestasi jangka pendek secara umum dapat membantu pendanaan perekonomian nasional dan pembangunan di daerah.

Makassar (ANTARA) - Bank Indonesia Sulawesi Selatan melakukan sosialisasi tentang surat berharga komersial (SBK) sebagai sumber pendanaan perekonomian nasional dengan menyasar masyarakat kelas menengah dan korporasi.

"SBK merupakan instrumen sistem pendanaan yang jauh lebih penting dan berharga dan lebih mudah dalam sistem pendanaan," kata Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel Endang Kurnia Saputra pada sosialisasi "Peran SBK sebagai Sumber Pendanaan Perekonomian Nasional" di Makassar, Kamis.

Menurut dia, SBK yang merupakan peluang baru untuk berinvestasi jangka pendek secara umum dapat membantu pendanaan perekonomian nasional dan pembangunan di daerah.

Hanya saja dalam penerbitan surat berharga komersil ini, lanjut dia, tergantung pada kondisi ekonomi terutama ekonomi global, khususnya pengaruh ekonomi antara Cina dan Amerika Serikat.

Baca juga: BI proyeksikan kredit perbankan tumbuh maksimal 11 persen pada 2019

Sebagai gambaran terkait dengan pengaruh ekonomi global, Sulsel dengan keunggulan komoditas ekspor dari sektor perkebunan dan perikanan masih "survive" dan akan terus tumbuh. Sedang daerah lain yang ada di Sulawesi-Maluku dan Papua (Sulampua) jauh di bawah Sulsel, termasuk Papua yang tumbuhnya tidak signifikan karena tidak beroperasinya perusahaan tambang Freeport.

“Sulsel memiliki pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata nasional karena banyak sektor yang mendukung ekonominya," katanya.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari serangkaian kegiatan sosialisasi SBK yang sebelumnya telah diselenggarakan pada Mei dan September 2019 di Jakarta.

Direktur DPPK BI Priyanto Budi Nugroho disela sosialisasi "Peran SBK sebagai Sumber Pendanaan Perekonomian Nasional" di Makassar, Kamis (17/10/2019). ANTARA Foto/ Suriani Mappong.

Sosialisasi ini dihadiri oleh korporasi, asosiasi pelaku pasar, regulator, perwakilan pemerintah daerah, serta akademisi.

Acara sosialisasi dimulai dengan pemaparan kondisi dan potensi ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan, dilanjutkan dengan pemaparan mengenai karakteristik instrumen SBK dan pokok-pokok pengaturan oleh Agus Seno Aji (Ekonom Ahli) M Hervansjah Rasjid (Ekonom Senior), Direktur DPPK BI Priyanto Budi Nugroho dan pemaparan dari perspektif arranger mengenai tata cara penerbitan dan pendaftaran SBK Boumediene S (Managing Director Danareksa Sekuritas).

Baca juga: BI : Dua perusahaan akan terbitkan Surat Berharga Komersial tahun ini

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019