Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa sore, naik 15 poin menjadi Rp9.078/9.085 per dolar AS dibanding sebelumnya Rp9.093/9.100, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga BI Rate. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Selasa memutuskan kembali menaikkan BI rate 25 basis poin dari 8,75 persen menjadi 9,00 persen karena masih ada risiko tekanan inflasi ke depan yang bersumber dari gejolak harga minyak dan pangan dunia, serta tekanan permintaan. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa, mengatakan, kenaikan BI Rate itu memicu pelaku pasar kembali membeli rupiah. Pelaku lokal percaya investor asing akan terus menempatkan dananya di pasar domestik dengan makin tingginya bunga BI Rate itu, katanya. Portfolio investasi asing akan terus meningkat dan mereka yakin Indonesia masih merupakan pasar potensial yang harus digarap lebih baik. Apalagi, pertumbuhan ekonomi dunia sudah beralih ke Asia dari sebelumnya Amerika Serikat dan Eropa, ujarnya. Rupiah sebelumnya sempat mencapai angka Rp9.070 per dolar, namun nilai tukar itu merosot karena pelaku mengurangi minat beli terhadap rupiah sehingga ditutup pada angka Rp9.078 per dolar. Meski demikian, rupiah masih berpeluang untuk terus menguat pada hari berikut hingga mencapai angka Rp9.000 per dolar, ucapnya. Sentimen positif masuknya dana pengusaha lokal yang diparkir di luar negeri ke pasar domestik, lanjut dia, mendorong rupiah sampai di angka Rp9.000 per dolar. Dana parkir para pengusaha itu yang akan masuk ke Indonesia diperkirakan cukup besar, katanya. Karena itu, peluang rupiah untuk bisa terus meningkat cukup besar. Apalagi, harga minyak mentah dunia cenderung turun dan kini mencapai 120 dolar AS per barel. "Kami optimis rupiah akan dapat menyentuh angka Rp9.000 per dolar AS hanya menunggu waktu saja,"demikian Kostaman Thayib.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008