Jakarta (ANTARA News) - Di tengah kemelut soal penyaluran dana bergulir, Kementerian Koperasi dan UKM mempresentasikan dua program dana bergulirnya dan juga Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pemegang kebijakan dari 15 negara Asia di Jakarta, Selasa. Ketiga program pemberdayaan UKM yang dianggap sebagai best practice itu diperkenalkan kepada para peserta Asian Productivity Organization (APO) Study Meeting on Financing of SME. Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali yang membuka acara tersebut mengatakan, dalam pertemuan itu para peserta akan saling bertukar informasi mengenai program-program pembiayaan yang sukses di negaranya masing-masing. Indonesia sendiri, lanjutnya, akan menyampaikan program dana bergulirnya yaitu Perempuan Keluarga Sehat Sejahtera (Perkassa) dan Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) yang cukup sukses serta KUR. Perkassa yang dikhususkan untuk para perempuan itu juga sudah memperoleh penghargaan dari pemenang hadiah Nobel Muhammad Yunus kepada Ibu Ani Yudhoyono pada Micro Credit Summit baru-baru ini di Bali. Meski demikian baik Perkassa dan P3KUM kelangsungannya saat ini masih menjadi tanda tanya setelah Departemen Keuangan meminta agar penyaluran kedua program dana bergulir itu dimasukkan sebagai belanja modal. Padahal sebelumnya kedua program tersebut masuk sebagai belanja sosial sehingga semua dana yang telah disalurkan ke masyarakat tidak lagi kembali ke pemerintah tapi terus bergulir di masyarakat. Akibat ketentuan tersebut sedikitnya 2.300 koperasi simpan pinjam tahun ini batal untuk menerima dana bergulir sebesar Rp428 miliar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008