Kita mengapresiasi panen raya Oktober 2019 karena bisa memberikan keuntungan petani

Lebak (ANTARA) - Kelompok Tani Sukabungah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, memasuki panen raya seluas 120 hektare sehingga mampu menjaga ketahanan pangan juga peningkatan pendapatan ekonomi petani.

"Kita mengapresiasi panen raya Oktober 2019 karena bisa memberikan keuntungan petani, selain itu padi tidak terserang hama maupun penyakit tanaman," kata Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhyana di Lebak, Kamis.

Panen raya seluas 120 hektare itu melalui pompanisasi dengan menyedot air Sungai Ciujung, sehingga dapat mengaliri areal persawahan. Petani tidak terdampak kemarau karena memiliki sumber potensi air permukaan.

Baca juga: Petani nikmati hasil panen padi unggul setahun dua kali

Saat ini, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sukabungah sebanyak 100 anggota dipastikan pendapatan ekonomi mereka meningkat. Sebab, produksi dan produktivitas pangan pada musim panen raya rata-rata 8,0 ton gabah basah per hektare.

"Jika petani itu menjual gabah basah Rp5000/Kg dengan produktivitas 8 ton maka penghasilan total petani mencapai Rp40 juta/hektar," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pendapatan petani usaha pertanian pangan cukup menguntungkan dengan masa panen selama 110 hari setelah tanam.

Mereka kehidupan petani menjadi lebih baik, sehingga mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi dan mampu membangun rumah.

Selama ini, petani Sukabungah menerima bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Indonesia berupa benih dan pupuk.

Bantuan CSR itu dalam upaya meningkatkan ketersedian pangan dan pendapatan ekonomi petani. "Kami mendorong usaha pertanian pangan ke depan dapat menjadikan pendapatan ekonomi tetap petani," katanya.

Lili (65), seorang anggota petani Sukabungah Kabupaten Lebak mengatakan bahwa pihaknya kini menjual gabah hasil panen sebanyak tiga ton dengan pendapatan Rp15 juta.

Penjualan gabah itu wajib dijual ke pengelola kelompok tani Sukabungah, karena menguntungkan dengan harga Rp5000/Kg.

"Kami merasa lega panen tahun ini lebih baik dari sebelumnya dan bisa menghasilkan pendapatan Rp40 juta," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan petani yang memasuki panen raya itu hampir di sejumlah kecamatan yang terdapat potensi air permukaan.

Selama ini, produksi panen tahun 2019 relatif bagus karena serangan hama relatif kecil, bhakan panen raya itu menghasilkan produktivitas hingga delapan ton per hektare.

Kemungkinan besar produksi pangan surplus itu karena adanya intervensi pemerintah melalui penyaluran bantuan sarana produksi atau CSR dari perusahaan, diantaranya benih unggul, pupuk, pestisida dan perbaikan irigasi.

Selain itu juga bantuan alat-alat pertanian (alsintan) diantaranya traktor dan alat pengering, pompa untuk memasok kebutuhan pasokan air.

"Kami berharap petani menjual gabah pada kelompok tani, karena menguntungkan pendapatan ekonomi mereka," katanya menjelaskan.

Baca juga: Petani Ogan Komering Ilir pasok 50 ton beras saat panen raya
Baca juga: Harga gabah di tingkat petani Banyumas turun

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019