Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Kami, ke-57 musibah kebakaran itu meliputi berbagai jenis kejadian, seperti kebakaran rumah, dapur dan lahan.
"Tapi yang terbanyak adalah kejadian kebakaran lahan," katanya menjelasan.
Menurut Budi, sejak dua pekan terakhir ini, hampir setiap hari, tim BPBD Pemkab Pamekasan bersama tim pemadam menangani musibah kebakaran lahan.
Baca juga: Hutan rakyat di Pamekasan terbakar
Seperti kebakaran pohon bambu, kebun jati, dan tumpukan sampah. Penyebabnya karena ada warga yang membakar sampah secara sembarangan.
"Ada juga yang membuang puntung rokok secara sembarangan," katanya, menjelaskan.
Dengan demikian, sambung Budi, seringnya terjadi musibah kebakaran di Pamekasan selama ini karena ulah oknum warga yang tidak berhati-hati.
BPBD Pemkab Pamekasan, sambung dia, sebenarnya sudah sering memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hal itu, akan tetapi masih saja ada oknum warga yang membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.
Baca juga: Dua kasus kebakaran lahan terjadi di Pamekasan
Menurut Budi, jumlah kasus kebakaran saat kemarau kali ini memang jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu.
Sebab berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan pada musim kemarau tahun lalu, jumlah kasus kebakaran yang ditangani institusi itu sebanyak 79 kasus pada bulan yang sama yakni hingga Oktober 2018.
"Sekarang hanya 57 kejadian kebakaran. Jadi sebenarnya lebih sedikit," kata Budi, menjelaskan.
Baca juga: FRPB lakukan sosialisasi mitigasi bencana kebakaran ke desa-desa
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019