Kita mulai merasakan mata perih, terutama saat berkendara roda dua.

Batusangkar, (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, memulangkan siswa lebih awal pada Kamis dan meliburkan siswa hingga Sabtu (19/10) akibat bertambah pekatnya kabut asap.

"Kami memantau kondisi kabut asap sampai pukul 11.00 WIB tadi pagi, karena semakin parah maka siswa dipulangkan lebih awal, mereka diberi tugas di rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, Riswandi di Batusangkar, Kamis.

Ia mengatakan untuk Jumat dan Sabtu dari 18 hingga 19 Oktober 2019 sekolah diliburkan, dan proses belajar mengajar dimulai kembali pada Senin (21/10).

Sedangkan kepala sekolah, guru serta pegawai Tata Usaha (TU) tetap melaksanakan tugas-tugas yang strategis di sekolah terkait laporan dan persiapan mengajar.

Baca juga: Tanah Datar tambah libur sekolah hingga Kamis

Baca juga: Kabut asap membuat belasan ribu warga Tanah Datar terserang ISPA

Kepada pihak sekolah agar menyampaikan imbauan kepada orang tua, dan wali murid untuk membimbing dan memaksimalkan anak-anak agar belajar di rumah selama sekolah diliburkan.

Karena pekatnya kabut asap dalam beberapa waktu belakangan ini tidak memungkinkan bagi siswa untuk belajar ke sekolah.

Kabut asap kiriman yang menyelimuti Tanah Datar semenjak beberapa hari belakangan juga mulai berdampak pada aktivitas masyarakat.

"Kita mulai merasakan mata perih, terutama saat berkendara roda dua," kata Alpendi (46) warga Tanjung Baru Tanah Datar di Batusangkar.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Kototabang, Sumatera Barat, konsentrasi partikulat di wilayah Sumbar meningkat dari pagi hingga siang hari.*

Baca juga: Pemkab Tanah Datar liburkan sekolah akibat kabut asap

Baca juga: Hasil pengujian: Udara Tanah Datar tak sehat

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019