Washington (ANTARA News) - Suntikan vitamin C berdosis tinggi, yang juga dikenal sebagai ascorbate (ascorbic acid), mengurangi bobot tumor dan tingkat pertumbuhan hingga 50 persen pada contoh otak tikus, kanker indung telur dan pankreas, kata beberapa peneliti dari Lembaga Kesehatan Nasional Amerika Serikat/AS (NIH). Para peneliti tersebut melacak dampak anti-kanker ascorbate pada pembentukan hydrogen peroxide pada cairan extracellular yang mengelilingi tumor. Sel-sel normal tidak terpengaruh. Hasil itu direncanakan disiarkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, terbitan 5 Agustus 2008, demikian laporan Xinhua. Pemantauan psikologis alamiah secara pasti mengatur jumlah ascorbate yang diserap oleh tubuh ketika zat itu dikonsumsi secara oral. Untuk melewati pemantauan normal itu, para ilmuwan NIH menyuntikkan ascorbate ke dalam nadi atau rongga perut hewan pengerat dengan tumor pankreas, indung telur dan otak agresif. Dengan melakukan itu, mereka mampu mengirim dosis tinggi ascorbate, sebanyak 4 gram per kilogram berada badan setiap hari. "Pada dosis tinggi suntikan, kami berharap akan melihat kegiatan seperti obat yang mungkin bermanfaat dalam perawatan kanker," kata Mark Levine, penulis utama studi tersebut. Vitamin C memainkan peran penting dalam kesehatan, dan kemerosotan berpanjangan vitamin tersebut mengakibatkan penyakit gusi berdarah dan akhirnya kematian. Vitamin C mungkin juga bertindak sebagai anti-oksidan, melindungi sel dari dampak kerusakan radikal bebas. Namun para peneliti NIH tersebut menguji pendapat bahwa ascorbate, ketika disuntikkan pada dosis tinggi, mungkin memiliki prooksidan, dan bukan kegiatan anti-oksidan. Prooksidan akan menggerakkan radikal bebas dan pembentukan hydrogen peroxide, yang, menurut hipotesa ilmuwan, mungkin membunuh sel-sel tumor. Dalam percobaan laboratorium pada 43 jalur sel kanker dan 5 sel normal, para peneliti tersebut mendapati bahwa konsentrasi tinggi ascorbate memiliki dampak anti-kanker pada 75 persen jalur sel kanker yang diujicoba, dan pada saat yang sama tak mempengaruhi sel normal. Dalam tulisan mereka, para peneliti itu juga memperlihatkan konsentrasi ascorbate tinggi tersebut dapat dicapai pada manusia. Tim itu kemudian menguji suntikan ascorbate pada tikus yang mengalami penurunan daya tahan tubuh yang juga memiliki tumor otak, pankreas dan indung telur yang menyebar. Suntikan ascorbate tersebut mengurangi berat dan pertumbuhan tumor hingga 41 sampai 53 persen. "Data pra-klinis itu memberi dasar kuat pertama bagi tercapainya `pharmacologic ascorbate` pada pengobatan kanker pada manusia," demikian kesimpulan para peneliti tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008